JAKARTA, METRO–Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto membentuk Komando Operasi (Koops) Habema. Satuan ini dibuat guna menyatukan pola operasi TNI dan Polri dalam menangani konflik di Papua.
Agus menjelaskan, Habema merupakan singkatan dari ‘harus berhasil maksimal’. Satuan ini diharapkan bisa lebih maksimal menghadapi ancaman dari kelompok sparatis Papua.
“Strategi yang saya berlakukan adalah smart power, yang merupakan kombinasi dari soft power dan hard power, dan diplomasi militer. Implementasi strategi itu adalah pembentukan Komando Operasi Habema, harus berhasil maksimal,” kata Agus dalam Rapim TNI-Polri di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2).
“Koops ini diharapkan bisa mengintegrasikan pola operasi TNI dan Polri; sehingga penanganan konflik di Papua dapat lebih efektif,” ujar Panglima.
Habema juga diambil dari nama salah satu danau di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Letak danau ini berada di 3.300 meter di atas permukaan, menjadikannya salah satu danau tertinggi di dunia.
Sebelumnya diketahui, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua membakar satu rumah milik anggota DPRD Intan Jaya, Papua Tengah, di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Sabtu (20/1) siang. KKB Papua kembali berulah di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. KKB membakar rumah dinas anggota DPRD Intan Jaya hingga meneror warga sipil di sana.
Komandan Satgas 330/TD, Mayor Inf Dedy Pungky Irawanto, mengatakan, selain membakar bangunan, KKB juga meneror warga dengan melepaskan tembakan ke arah rumah warga.
“Mereka merusak fasilitas yang dibangun pemerintah, dan melakukan teror yang menyebabkan situasi keamanan menjadi tidak kondusif,” ujar dalam siaran pers yang diterima pada Sabtu malam seperti dikutip PojokSatu (Jawa Pos Grup), Minggu (21/1).
“Satu bangunan yang dibakar adalah rumah dinas anggota DPRD Intan Jaya yang ada di kampung Mamba,” katanya lagi.
Untuk menghentikan aksi teror tersebut, Satgas 330/Tri Dharma dikerahkan ke Kampung Mamba untuk menghalau KST dan mengamankan warga sipil. (jpg)













