AIEPACAH, METRO–Puluhan sopir bus Trans Padang (TP) dari empat koridor di Kota Padang mogok kerja, Senin (26/2) pagi. Mogok kerja itu disebabkan beberapa tuntutan yang ingin disampaikan pada Wali Kota Padang.
Informasi dihimpun POSMETRO, puluhan sopir bus Trans Padang dari koridor III (Pusat Kota- Pusat Pemerintahan), IV (Terminal Anakaia-Telukbayur), V (Pusat Kota-Indarung) dan VI (Pusat Kota-Kampus Unand), memarkirkan armadanya di depan Balai Kota Padang, Aiepacah. Sementara para sopir tersebut berkumpul di area Balaikota untuk bisa bertemu dengan Wali Kota Padang Hendri Septa.
Sementara penyebab puluhan sopir dari empat koridor Trans Padang melaÂkuÂkan mogok kerja, karena adanya rencana penguÂrangan dana Bantuan OpeÂrasioÂnal Kegiatan (BOK) oleh Pemko Padang.
Salah seorang operator Trans Padang koridor VI, Diko mengatakan bahwa beban operasional yang harus ditanggung operator cukup berat. Sehingga peÂnguÂrangan ritase akibat pengurangan BOK itu cuÂkup merugikan operator.
Operator lainnya, FaiÂsal Anwar dari koridor IV, mengaku pengurangan riÂtaÂse Sabtu-Minggu meÂnyeÂbabkan kerugian Rp10 juta per minggu. Sementara HenÂdro Damuci menyamÂpaikan siap mendukung program Pemerintah Kota Padang, tapi semuanya harus disepakati bersama.
Terima Perwakilan Operator
Sementara itu, Wakil Wali Kota Padang, Ekos Albar yang menemui operator tersebut bersama Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Ances Kurniawan, mengatakan bahwa aksi mogok yang dilakukan oleh operator TP tersebut haÂnyaÂlah kekurangan inforÂmasi saja.
















