AGAM, METRO–Erupsi Gunung Marapi yang melanda Kecamatan Sungai Pua dalam kurung waktu dua bulan belakangan ini menyisakan duka yang amat mendalam bagi para petani sayur-sayuran di wilayah Kecamatan Sungai Pua. Tanaman sayur-sayuran yang menjadi tiang utama ekonomi masyaraÂkat dalam kehidupan sehari-hari, harus berbuah pahit karena gagal panen.
“Gagal panen itu harus diterima dengan lapang dada karena kita tidak bisa berbuat banyak akibat ErupÂsi Gunung Marapi ini,”ungkap Rahmat Illahi, salah satu petani Nagari Sariak Kecamatan Sungai Pua, Senin (15/1).
Ia mengungkapkan, lahan pertanian lebih dari setengah hektar itu yang berisikan tanaman cabe, bawang perai, tomat dan terong itu terancam gagal Panen. “Panen sih panen da, tapi alah bapasoan dari pado kami indak makan lo,”ungkapnya dengan wajah sedikit murung.
Contoh tanaman cabe miliknya, bunga-bunga caÂbe yang seharusnya mekar dengan sempurna malah kering seperti habis terbakar, namun yang sudah ada yang berbuah terpaksa dipanen langsung dari pada gosong akibat debu erupsi Gunung Marapi.
“Apalagi tanaman baÂwang prei, yang dibutuhkan itu adalah daun dan batangnya namun akibat erupsi daun dan batang bawang prei itu sudah gosong sehingga kami terpaksa dipanen sebelum masa panen itu tiba,”jelasnya.
Diungkapkannya, tanaman tomat miliknya bisa dipanen sampai 3 kali begitupan dengan tanaman terong yang bisa dipanen berkali-kali. Namun, setelah erupsi Gunung Marapi melanda bisa dikatakan gagal panen akibat debu Gunuang Marapi yang membuat buah tomat dan terong itu membusuk.
