PDG. PANJANG, METRO–Perbedaan pendapat atau pilihan, merupakan hal yang wajar dan mesti disikapi dengan hati lapang. Jangan jadikan disimilaritas (perbedaan-red) itu sebagai jurang pertikaian sehingga merusak hubungan silaturahmi. Apalagi sampai menimbulkan kebencian dan fitnah.
Demikian antara lain disampaikan Ustaz Asyam Hafizh, Lc saat memberikan tausiahnya pada Tabligh Akbar di Masjid Agung Manarul ‘Ilmi Islamic Center, Jumat (29/12).
Turut hadir, Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si, Pj Sekdako, Dr. Winarno, M.E, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Drs. H. Alizar, M.Ag, Ketua BAZNAS, Syamsuarni, S.Ag dan jajaran pejabat Pemko serta ASN dan masyarakat.
Dikatakan Ustaz Asyam, menjaga hubungan silaturahmi merupakan bagian penting dalam kehidupan seorang muslim. Di antara cara menjaganya, tidak menjelekkan satu sama lain ataupun menyebar fitnah.
Ia menukilkan Hadist Riwayat Muslim. Rasulullah bersabda: “Tahukah kamu, siapakah yang dinamakan muflis (orang yang bangkrut)? Sahabat menjawab: Orang yang bangkrut menurut kami ialah orang yang tidak punya dirham (uang) dan tidak pula punya harta benda”.
Sabda Nabi: Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku datang dihari kiamat membawa salat, puasa dan zakat. Dia datang pernah mencaci orang ini, menuduh (mencemarkan nama baik) orang ini, memakan (dengan tidak menurut jalan yang halal) akan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang ini.
Maka kepada orang tempat dia bersalah itu diberikan pula amal baiknya. Dan kepada orang ini diberikan pula amal baiknya. Apabila amal baiknya telah habis sebelum hutangnya lunas, maka diambil kesalahan orang itu tadi lalu dilemparkan kepadanya, sesudah itu dia dilemparkan ke neraka.
