IKUAKOTO METRO–Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Khaira Ummah gelar Tabligh Akbar memperingati 30 tahun pengabdian, Rabu (13/12) di Aula SMP Khaira Ummah, Koto Panjang Ikua Koto, Kecamatan Kototangah.
“YPI Khaira Ummah telah berdiri sejak 30 tahun lalu. Bahkan saat gempa 2009, kita terdampak namun dengan upaya bahu membahu pihak sekolah dengan orang tua siswa, kita terus bergerak. Kita perlu memperkenalkan YPI Khaira Ummah, semoga selalu dapat dukungan, sokongan dari semua pihak yang Ikhlas berjuang,” ujar Pembina YPI Khaira Ummah, Ir. Masril.
Sementara itu, Buya Dr. Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa, Ketum MUI Sumbar, mengajak umat mewaspadai gerakan penghancuran peradaban dari kaum orientalis. Merujuk satu buku yang ditulis Dr. Musthafa Mahmud dalam bukunya Qiraat lil Mustaqbal “Pembacaan Masa Depan”, bahwa 3 strategi orientalis jika seseorang ingin menghancurkan peradaban bangsa
“Yaitu hancurkan rumah tangga, buat istri malu berperan sebagai ibu rumah tangga, hancurkan pendidikan, buat pendidikan jadi tidak penting di tengah masyarakat. Guru kurang wibawanya, guru digiring sebagai pekerja yang dinilai hanya dari upah/gaji saja. Peran strategis gurus semakin hari dikikis, wibawanya berkurang. Ketiga, hancurkan keteladanan di tengah masyarakat. Bagaimana tokoh-tokoh teladan masyarakat dicari-cari salahnya, bagaimana peran dai dinilai seperti peran orang upahan, demikian juga ulama dianggap sebagai pekerja, fatwa ulama diabaikan,” katanya.
Menurut Buya Gusrizal Gazahar, Lembaga Pendidikan seperti YPI Khaira Ummah berperan penting sebagai benteng pertahanan dari gerakan orientalis tersebut. “Khaira Ummah bisa mengimplementasikan nilai-nilai sepenuh hati. Namun peran tersebut akan optimal jika orang tua siswa berperan optimal pula di rumah dalam pendidikan rumah tangga,” kata Buya.
