SOLOK, METRO – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Solok menyelenggarakan Rapat Koordinasi Buku Bergilir (BULIR) Tahun 2019. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Pertemuan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok, Kamis (7/2).
Peserta rakor terdiri dari Kepala OPD, Camat, Lurah se-Kota Solok, Ketua LKAAM, Bundo Kanduang, Ketua PKK Kota Solok, Forum Anak, Komunitas Solok Hebat, Ketua Karang Taruna dan peserta BULIR serta petugas pelaksana BULIR.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok, Yul Abrar mengatakan, bahwa tranformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial dapat merubah paradigma masyarakat terhadap perpustakaan tempat penyimpanan buku yang disusun di rak untuk dibaca.
Tetapi jauh dari itu, perpustakaan berperan sejalan dengan kemajuan peradaban. “Seban, perpustakaan merupakan pusat ilmu pengetahuan dan penguasaan ilmu pengetahuan adalah kunci kemajuan peradaban, serta membangun perpustakaan sama dengan memajukan peradaban,” tukasnya.
Yul Abrar juga mengatakan, transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan, pusat kegiatan masyarakat dan pusat kebudayaan.
Perpustakaan memfasiltasi masyarakat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Perpustakaan menjadi wadah untuk menemukan solusi dari permasalahan kehidupan masyarakat. Perpustakaan dirancang lebih berdaya guna bagi masyarakat.
“Tujuan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial bertujuan untuk memperkuat peran dan fungsi perpustakaan, agar tidak hanya sekedar tempat penyimpanan dan peminjaman buku, tetapi menjadi wahana pembelajaran sepanjang hayat dan pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Ketua LKAAM Kota Solok, Rusli mengingatkan pentingnya peran perpustakaan dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara ini. Oleh karena itu, membaca merupakan pokok dasar untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
“Membaca perlu ditanamkan sejak dini, mulai dari SD sampai tingkat SMA, dan ayat Alquran pertama Allah turunkan adalah perintah membaca.
Maka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yang melaksanakan tupoksi urusan perpustakaan agar berkoordinasi dengan seluruh OPD, kecamatan dan kelurahan untuk menyediakan ruangan untuk membaca,” harap Rusli.
Kabid Perpustakaan Pengelolaan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Weni Oktiarni mengatakan, kegiatan BULIR ini adalah bentuk penyediaan bahan bacaan kepada masyarakat Kota Solok. Dengan tujuan, meningkatkan minat baca masyarakat Kota Solok. “Semoga terwujud Kota Solok sebagai Kota Literasi,” tandasnya. (vko)