JAKARTA, METRO – Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade membela Fadli Zon yang meminta maaf kepada Rusia atas pernyataan capres petahana Joko Widodo soal propaganda hoaks. BPN Menilai tak ada yang salah dengan permintaan maaf dari Fadli.
“Saya rasa tidak ada yang salah ya mengenai bang Fadli yang ngebalas tweet Kedubes Rusia. Kan bang Fadli Zon Wakil Ketua DPR RI yang membidangi hubungan luar negeri. Tentu beliau ingin menjaga hubungan diplomatik antara Indonesia dan Rusia harus tetap harmonis meski ada blunder dari penyataan Pak Jokowi,” kata Andre yang juga calon anggota DPR RI Dapil Sumbar 1 ini.
Andre juga menyebut pernyataan Presiden Jokowi juga berpotensi merusak hubungan diplomasi RI dengan Amerika Serikat (AS). Pasalnya propaganda ala Rusia yang sempat terlontar dari mulut Jokowi ditarik ke belakang ke Pemilu AS tahun 2016.
“Tidak hanya dengan Rusia, hubungan diplomatik dengan Amerika juga berpotensi rusak. Kalau kita dengarkan pernyataan Pak Jokowi itu berpotensi merusak hubungan diplomatik dengan Amerika juga. Karena Pak Jokowi dan tim pemenangannya menganggap seolah-olah bahwa Pemilu Amerika 2016 lalu dipenuhi kecurangan. Seakan akan Donald Trump mengalahkan Hilary Clinton menggunakan teknik Propaganda Rusia,” tutur Wasekjen DPP Partai Gerindr ini.
Andre Rosiade melihat, karena AS juga diseret-seret dalam dugaan propaganda ala Rusia, sehingga Jokowi dan timsesnya dinilai bisa membuka celah rusaknya hubungan RI-AS.
“Kita kan mendengar Pak Jokowi dan anggota TKN secara tidak langsung menjelek-jelekan Donald Trump, bahwa ada teknik Propaganda Rusia dalam Pemilu AS. Pak Jokowi dan TKN juga bisa merusak hubungan dengan Amerika,” kata alumni SMAN 2 Padang ini.
Sebelumnya Fadli Zon meminta maaf kepada Rusia atas pernyataan Jokowi. Ia me-reply cuitan kedubes Rusia di Twitter terkait isu ini. “Mohon maaf atas pernyataan presiden @jokowi yang grasa grusu,” tulis Fadli lewat akun Twitter-nya @fadlizon, Selasa (5/2).
Seperti diketahui, Rusia lewat kedutaan besarnya di Indonesia angkat bicara usai isu propaganda hoaks ala Rusia ramai dibicarakan. Rusia menegaskan tidak ikut campur urusan Pemilu di Indonesia. (*/r)