PADANG, METRO – Kejuaraan dayung tradisional yakni selaju sampan “Dayuang Palinggam” Kota Padang kembali dihelat. Kali ini diangkat dengan Piala Kapolda Sumbar dengan total hadiah Rp100 juta.
Ketua Panitia Pelaksana Kejuaraan Selaju Sampan “Dayuang Palinggam” Piala Kapolda Sumbar 2019, Novermal SH, Rabu (6/29) mengatakan, iven kejuaraan dayung tradisional tingkat Sumbar ini disponsori secara pribadi Kapolda Sumbar, Irjen. Pol Drs. Fakhrizal MHum.
“Kejuaraan Selaju Sampan “Dayuang Palinggam” Piala Kapolda Sumbar 2019 ini digelar di Batang Arau Seberang PalinggamKota Padang, 21-24 Februari 2019 dengan total hadiah Rp100 juta,” ujar Novermal.
Dijelaskan, nomor selaju sampan yang dipertandingkan, 12 Pedayung 400 meter untuk Umum (kejuaraan terbuka) dan 12 Pedayung 250 meter khusus untuk tim dayung Polri. “Dari total hadiah Rp100 juta itu, rinciannya, masing-masing nomor, Juara I Rp25 juta, Juara II Rp15 juta dan Juara III Rp10 juta.
Ditambahkan Novermal, peserta lomba adalah klub-klub dayung binaan PODSI kabupaten dan kota se Sumbar, klub-klub dayung Polres/Polresta se-Sumbar dan klub-klub dayung lainnya yang ada di Sumbar. “Jumlah anggota tim maksimal 18 orang, termasuk 1 orang manejer tim dan tidak boleh pindah ke tim yang lain. Yang ikut lomba berjumlah 12 orang dengan pedayung cadangan 5 orang,” tambahnya.
Ditegaskan Novermal, guna memastikan kejuaraan berlangsung fair play, dewan juri akan dilengkapi dengan kamera finish sebagai monitor yang lebih dahulu menusuk labu di garis finish sebagai pemenang. Dewan jurinya dari PODSI Sumbar.
“Panitia kejuaraan mengenakan uang pendaftaran Rp100 ribu pertim. Pendaftaran dibuka, 7 -19 Februari 2019. Tempat pendaftaran di Sekretariat PODSI Sumbar Komplek GOR H Agusalim dan Kantor Lurah Seberang Palinggam,” jelas Novermal.
Novermal didampingi Sekretaris Yasril Yakub, SE, Bendahara Esneti, MPd dan jajaran panitia lainnya itu menambahkan, technical meeting dilaksanakan tanggal 20 Februari di MIN Seberang Palinggam. “Peserta lomba wajib menaati peraturan lomba yang ditetapkan panitia pelaksana,” tegasnya.
Novermal menceritakan, diangkatnya kembali kejuaraan Selaju Sampan “Dayuang Palinggam” ini adalah buah kecintaan Kapolda Fakhrizal terhadap olahraga tradisional Minangkabau.
“Dan, “Dayuang Palinggam” punya ikatan batin dengan Bapak Kapolda, karena beliau adalah Sumando Rang Palinggam, dan mertua beliau adalah salah satu tokoh Palinggam yang membuat “Dayuang Palinggam” melegenda,” jelas Pemred www.jurnalsumbar.com itu.
“Bapak Kapolda ingin olahraga dayung tradisional ini hidup kembali dan diharapkan bisa jadi iven tahunan yang mempererat silatirahmi antar sesama anak Minangkabau. Dan, iven ini juga sekaligus bertujuan untuk merealisasikan program kali bersih di sungai-sungai yang ada di Kota Padang, khususnya di Batang Arau,” ujar Novermal.
Jadikan Iven Tahunan
Pengurus PODSI Sumbar Prof. Eri Barlian menyambut, iven selaju sampan “Dayuang Palinggam” yang disponsori Kapolda Sumbar tersebut. “Kita berharap kejuaraan ini bisa jadi iven tahunan,” harapnya.
Eri Barlian menekankan, supaya para peserta menaati aturan yang sudah ditetapkan panitia.
“Junjung tinggi sportivitas dalam bertanding, ” tegasnya. “Dan, kami tidak ingin ada keributan selama pertandingan,” tambahnya. “Untuk itu, para peserta harus menaati peraturan pertandingan yang sudah ditetapkan panitia,” ujar Guru Besar Olahraga UNP ini. (*/boy)