PDGPARIAMAN, METRO – Ketua Porbi Kabupaten Padangpariaman, Kompol Maymuspi, mengimbau seluruh jajaran Porbi dan pecandu buru babi di Kabupaten Padangpariaman agar bisa lebih selektif dalam mengamankan atau memusnahkan hewan babi hasil buruan untuk ke depannya. Termasuk diantaranya tidak membolehkan atau melarang pihak luar, termasuk warga non muslim membawa hewan babi hasil buruan ke luar.
“Hal itu perlu kita ingatkan, terutama untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan ke depannya, termasuk mengantisipasi agar hewan babi hasil buruan itu nantinya tidak disalahgunakan, seperti adanya temuan sate babi baru-baru ini di Kota Padang baru-baru ini,” sebutnya.
Untuk itulah pihaknya selaku Ketua Porbi Padangpariaman merasa perlu mengingatkan semua pihak, seperti para muncak buru, ninik mamak, maupun para pecandu Porbi lainnya.
“Makanya kita telah mengimbau rekan-rekan sehobi agar melarang rekan kita dari kalangan non muslim untuk membawa hasil buruan ke luar,” terangnya.
Di pihak lain, sebut Kompol Maymuspi, sejak dipercaya menahkodai organisasi Porbi Kabupaten Padangpariaman, sejak tahun 2013 lalu, sampai saat ini semua agenda yang disiapkan bisa berjalan baik dan lancar. Hal itu terlihat berjalannya kalender alek buru babi secara rutin, di samping juga aktif menghadiri undangan daerah lainnya.
“Seperti diketahui, kegiatan Porbi sangat identik dengan kegiatan sosial, terutama aktif membantu masyarakat dalam membasmi hama babi yang sering merusak tanaman milik masyarakat,” terangnya.
Pasalnya tambah Maymuspi, sebagaimana diketahui, perkembangan populasi hama babi selama ini jelas terbilang sangat tinggi, sehingga jika satu bulan saja tidak diburu, maka perkembangannya bisa saja akan sangat pesat.
“Lagipula serangan hama babi itu biasanya tidak memilih sasaran. Tanaman yang baru ditanam juga sering dirusaknya,” terangnya.
Dengan alasan itulah, pihaknya berharap agar pihak terkait di jajaran Pemkab Padangpariaman maupun pihak DPRD nantinya bisa lebih memperhatikan anggaran untuk kegiatan Porbi ke depannya.
“Seperti diketahui untuk menghadiri alek buru di luar daerah, kita tentu membutuhkan uang transport, dan itulah salah satu kendala yang kita hadapi selama ini,” terangnya.
Meski dengan berbagai keterbatasan yang ada, pihaknya dari pengurus Porbi Padangpariaman tetap bisa konsisten menjalankan agenda atau kalender buru babi seperti terjadwal sebelumnya.
Menurutnya, kegiatan berburu sendiri memang sudah bukan hal asing bagi masyarakat Minang, termasuk bagi masyarakat Padangpariaman.
Karena selama ini ada istilah kegiatan berburu merupakan suntiang bagi Niniak Mamak, dan pamenan bagi nan mudo-mudo.
“Itu makanya dalam kegiatan berburu itu tetap mengedepankan rasa beradat, dan itu sampai saat ini masih berlaku di Padangpariaman. Begitu pula semangat kekompakan juga terlihat begitu kental dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh Porbi ,” terang Maymuspi, ditemui usai melantik pengurus Porbi Kecamatan Padang Sago, Sabtu malam kemarin.
Hal itu menurutnya, bisa dibuktikan, jika ada satu ekor saja anjing milik peserta buru mengalami luka atau kejadian lainnya, maka secara spontan semua akan turun tangan untuk membantu. (efa)