PADANG, METRO —Gubernur Mahyeldi menyatakan kebanggaannya terhadap program Masuk Surga dari UPTD Balai Kesehatan Indera Masyarakat (BKIM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar. Sebab, selain meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan mata bagi masyarakat, program yang masuk dalam 10 besar inovasi terbaik versi IGA 2023 itu juga mampu meningkatkan pendapatan daerah.
“Saya sangat bangga dan senang atas hadirnya inovasi Masuk Surga (Memberikan Akses Mudah dan Komprehensif kepada Seluruh Warga) dari BKIM Sumbar ini. Terlebih, layanannya prima, tanpa ribet, dan bisa dilakukan secara online,” kata Gubernur Mahyeldi, Senin (9/10) saat berkunjung ke BKIM Sumbar.
drg. Afando Ekardo, MM, sebagai pencetus inovasi program Masuk Surga dari UPTD Balai Kesehatan Indera Masyarakat (BKIM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar menyatakan rasa syukurnya serta rasa kebanggaannya atas program yang masuk dalam 10 besar inovasi terbaik versi IGA 2023 yang membawa nama Sumatera Barat tersebut.
Saat ini drg Afando telah dipindahkan serta dilantik oleh Gubernur ke UPTD Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat dan Pelatihan Kesehatan (BKOM & Pelkes) Sumbar sebagai kepala pada 7 Juli lalu. ”Alhamdulillah saya sudah mendengar, bahwa UPTD Balai Kesehatan Indera Masyarakat (BKIM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar, melaju ke tingkat Nasional mewakili pemerintah Sumatera Barat untuk mengikuti lomba Innovative Government Award (IGA) 2023. Dan Alhamdulillah, itu sudah disampaikan oleh Gubernur di depan Sekjen Kemendagri 3 minggu lalu, yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, dr. Lila Yanwar,” kata Afando, Rabu (11/10).
drg. Afando Ekardo juga mengatakan, sebagai mantan kepala BKIM Provinsi Sumbar yang telah dimutasi pada 6 Juli ke BKOM & PELKES, menyambut baik dan menaruh harapan besar dengan terpilihnya BKIM menjadi 10 besar dengan Inovasi Masuk Surga ini ke tingkat Nasional. ”Alhamdulillah setelah kami dilantik, kami langsung aktifkan pelayanan, khususnya mata. Serta kami langsung bekerjasama dengan BPJS setelah 18 bulan terhenti, dan pada bulan berikutnya kami Launching operasi perdana mata katarak di BKIM pada Agustus 2021 tersebut,” ungkap drg. Afando Ekardo.
Kemudian pada November, dilakukan inovasi yang harus menimbulkan daya ungkit kepada lembaga dan masyarakat untuk bisa kembali naik. ”Kemudian kami membuat Inovasi yang bernama Sistem Informasi Pelayanan Kemudahan Optik (Simpatik). Saat itu kami masih berfikir bagaimana masyarakat mengambil kacamata di wilayahnya masing-masing, akan tetapi daya ungkit ini dirasa masih terasa lemah. Kemudian kami ubah lagi menjadi Simpakar, yang mana kami bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada di Sumatera Barat, baik itu Koni, Korni, MPI, kemudian Dekraska, PKK, Gebu Minang dan masih banyak yang lainnya,“ ulasnya.
Lalu, pada Maret 2022, sebagai kepala BKIM, drg Afando mempunyai fasilitas ambulans yang bisa membantu masyarakat untuk pelaksanaan Imunisasi Faksinasi Booster di BKIM. Kemudian ambulans ini dilakukan untuk antar jemput pasien gratis.
”Hingga akhirnya muncul Ide untuk membuat Inovas pada bulan Juni 2022 yang diberi nama Memberikan Akses Mudah dan Komprehensif kepada Seluruh Warga (Masuk Surga). Setelah itu kami memberikan riset uji coba terhadap inovasi yang kami buat kepada kepala Dinas Kesehatan Sumbar,” katanya.















