PADANG ARO, METRO–Pemerintah Kabupaten Solok Selatan mengharapkan adanya upaya konkret dalam memajukan kebudayaan di tengah gempuran kemajuan teknologi untuk terus meningkatkan pengetahuan akan pelestarian warisan budaya di kabupaten ini. Asisten Pemerintahan dan Kesra Efi Yandri menyampaikan kemajuan kebudayaan saat ini harus mampu hadir dalam pesatnya teknologi saat ini. “Warisan budaya ini kalau tidak dijaga dan dirawat, maka akan hilang sejarah dan identitasnya. Tentu kita memberikan perhatian lebih terhadap situasi ini melalui visi misi Pemkab Solok Selatan pada misi kelima,” kata Efi dalam pembukaan Seminar Pelestarian Warisan Budaya Kawasan Seribu Rumah Gadang oleh Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Provinsi Sumatra Barat di Hotel Pesona Alam Sangir, baru baru ini.
Dia menjelaskan, Pemkab elah meningkatkan penganggaran untuk pemajuan kebudayaan tersebut. Ia menyebutkan penganggaran ini meningkat secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk pelestarian dan perawatan cagar budaya, Pemkab Solok Selatan di tahun 2023 ini telah menganggarkan pendanaannya sebesar Rp 2,6 miliar.
“Di tahun 2022 lalu kita menganggarkan pelestarian cagar budaya ini sebesar Rp 120 juta, dan di tahun ini meningkat signifikan. Dan upaya lain sebagai penguatan kita telah memberikan pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat hingga lembaga adat untuk pemajuan kebudayaan di Solok Selatan ini,” katanya.
Lebih lanjut Kepala BPK Wilayah III Sumbar, Undri juga menjelaskan, terlaksananya pelestarian warisan budaya terhadap Kawasan Saribu Rumah Gadang ini diharapkan menjadi salah satu upaya penting untuk memajukan kebudayaan di Solok Selatan khususnya dan Sumbar umumnya.
