PADANG, METRO – Tahun 2019 ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) mengalokasikan anggaran sebesar Rp51,5 miliar untuk pengelolaan dan pengembangan jaringan irigasi. Dengan anggaran yang tidak cukup banyak itu, akan digunakan untuk menjaga kondisi jaringan irigasi kewenangan pemerintah provinsi.
“Secara umum, anggaran kita tahun ini memang tidak banyak, meski begitu sesuai dengan target kita untuk menunjang ketahanan pangan, kita utamakan pengelolaan irigasi,” sebut Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sumbar, Rifda Suriani, kemarin.
Diakuianya, tahun 2019 ini tidak terlalu banyak program dan kegiatan dalam bentuk pembangunan. Namun, lebih banyak prgram dan kegiatan perawatan dan operasional. Melalui perawatan dan operasional ini diharapkan jaringan irigasi di Sumbar tetap terawat dan terjaga dengan baik.
Untuk mendukung langkah dari kegiatan perawatan dan operasional ini, tahun ini Sumbar kembali menerima anggaran program padat karya tunai untuk irigasi. Pada Program Padat Karya Tunai untuk irigasi ini, sebanyak 350 lokasi pada 19 kabupaten/kota. Total anggarannya sebesar Rp68,2 miliar.
“Masing-masing titik lokasi mendapatkan Rp195 juta. Asumsinya, satu titik saluran irigasi dapat mencakup 10 hektar. Program Padat Karya Tunai ini akan menambah lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar. Pengerjaannya dilaksanakan langsung oleh Kementrian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera V,” ujarnya. Program Padat Karya Tunai memberikan manfaat langsung ke masyarakat. Karena, uang beredar di tengah masyarakat semakin banyak. Sehingga, konsumsi dan daya beli masyarakat desa naik.
“Pengerjaannya, masyarakat mengajukan proposal, kemudian disetujui. Setelah itu pengerjaannya dalam bentuk fisik, apakah pemeliharaan atau betonisasi saluran tersier irigasi,” ujarnya.
Dengan operasi dan pemeliharaan irigasi, pemerintah berupaya meningkatkan partisipasi petani dalam perbaikan dan peningkatan jaringan irigasi sekaligus memberikan tambahan penghasilan bagi para petani tersebut.
Sedangkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumbar, diantaranya pengerjaan rehabilitasi daerah irigasi (DI) Gunung Nago di Kota Padang senilai, Rp877 juta, rehab DI Batang Tabik, Kota Payakumbuh (Rp500 juta). Rehab DI Batang Selo, Kabupaten Tanah Datar (Rp1,2 miliar), rehab DI Ampiang Parak, Kabupaten Pessel (Rp2,8 miliar).
Ditambah dengan rehab DI Koto Kandis, Kabupaten Solok Selatan (Rp2,8 miliar), rehab Bandir Sangkir, Kabupaten Agam (Rp2,8 miliar), rehab DI Bandar Galo Gandang, Kabupaten Tanah Datar (Rp1,3 miliar).
Kemudian juga ada program rehabilitasi dan peningkatan infrastruktur irigasi dengan pinjaman dari ADB, melalui program IPDMIP, sebesar Rp13,6 miliar.”Karena kita melaksanakan dengan skala prioritas, mudah-mudahan kondisi irigasi kita sekarang dapat meningkatkan produktifitas petani kita,” harapnya.(fan)