AIE PACAH, METRO–Kabut asap makin pekat menyelimuti Kota Padang, terutama di pagi dan sore hari. Hijaunya jajaran Bukit Barisan yang biasa menjadi pemandangan indah mata, kini sudah “memutih” tertutup kabut. Kondisi kabut makin parah karena sudah hampir dua pekan terakhir hujan tidak turun
Hal itu membuat Wako Padang Hendri Septa mengeluarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Padang nomor 441.7/4769/DKK/2023 tentang antisipasi dampak kabut asap, Rabu (4/10). Wako meminta meminta masyarakat untuk menunda kegiatan aktivitas di luar rumah, terutama bagi kelompok rentan, yakni bayi, balita, ibu hamil, lansia.
Jika keluar rumah harus menggunakan masker karena kabut asap kian parah. Langkah tersebut, kata Hendri, dilakukan sebagai bentuk pencegahan dan perlindungan diri dari dampak kabut yang tak kian usai, bahkan cenderung semakin parah. “Gunakan masker untuk mengurangi dampak Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA),” kata Hendri Septa, kemarin.
Ia mengatakan, dampak kabut asap akan membuat banyak warga yang sudah mulai terpapar flu, batuk hingga iritasi atau peradangan. “Ini akan mudah terdampak bagi kaum lanjut usia (lansia), anak-anak, ibu hamil dan kelompok rentan lainnya, kurangi dahulu aktivitas di luar rumah,” katanya.
Hendri Septa menyarankan masyarakat untuk menggunakan masker dengan standar N-95, KN-95, atau KF-94. “Bagi warga yang mengalami gangguan pernafasan dan iritasi, segera datangi pusat layanan kesehatan terdekat. Perbanyak minum air putih dan makan buah-buahan segar,” katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah, ban dan benda yang berpotensi mengakibatkan pencemaran udara.
