PADANG, METRO – Saat sedang bersantai, satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak mengalami luka parah setelah diserang babi liar bertubuh besar. Babi itu datang dari hutan secara tiba-tiba ke depan rumahnya di RT 3, RW 1, Koto Lua, Kecamatan Pauh, dekat SMPN 23 Padang, Kamis (31/1) sekitar pukul 17.30 WIB.
Nahasnya, salah satu korban kebrutalan babi liar itu, merupakan anak di bawah lima tahun (balita) perempuan yang berumur 3 tahun. Korban, Kurniawan (32) mengalami luka robek pada bagian tangan kirinya dan telah menjalani operasi di RSUP M Djamil Padang. Saat kejadian, korban sempat memberikan kepada perlawanan kepada babi liar yang terlebih dahulu menyerang istri dan anaknya.
Sementara itu, istrinya Helmira Tika (25) mengalami luka robek pada bagian paha diseruduk oleh babi dan anaknya Nila Okta (3) mengalami luka memar terhempas. Kini, keduanya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Unand. Usai kejadian, babi yang menyerang ketiga korban langsung kabur ke dalam hutan.
Di RSUP M Djamil, terlihat korban Kurniawan sudah berada di ruang rawat inap dalam kondisi masih lemah usai menjalani operasi oleh tim dokter rumah sakit. Tangannya yang mengalami luka robek sudah diperban dan infus masih terpasang. Pihak keluarga terlihat berada di samping korban menungguinya.
Saat ditemui di rumah sakit, keponakan korban, Fauzan (24) menceritakan, kejadian nahas itu. “Waktu itu tante dan anaknya sedang berada di depan rumah. Sedangkan om saya berada di dalam rumah. Ketika itulah, tiba-tiba om saya mendengar suara ribut di luar rumah, dan om saya langsung berlari ke depan rumah. Ternyata dilihat babi sudah mengamuk dan menyeruduk tante saya,” kata Fauzan.
Melihat kejadian itu, Fauzan menambahkan korban Kurniawan spontan berusaha menangkap babi yang mengamuk menyeruduk istri dan anaknya dan sempat memberikan perlawanan kepada babi tersebut. Namun, nahasnya korban malah kembali diseruduk oleh babi itu hingga mengalami luka robek pada lengan tangan kirinya.
”Om saya sempat melawan. Tapi kalah kuat dengan babi liar yang mengamuk itu. Lengan om saya terkena taring babi dan mengalami luka robek cukup serius. Sedangkan tante saya luka robek pada paha dan anaknya memar-memar. Om saya tadi sudah dioperasi. Rumah om saya memang dekat dengan kawasan hutan,” ungkap Fauzan.
Kapolsek Pauh, Kompol Hamidi mengatakan pihaknya memang sudah menerima laporan adanya kejadian satu keluarga yang diserang oleh babi liar. Ketiga korban mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan di rumah sakit. Selain itu, pihaknya juga sudah mendatangi langsung lokasi untuk mengumpulkan keterangand dari saksi-saksi.
“Korban ayah, ibu dan anak masih balita. Korban diserang oleh babi liar saat berada di depan rumah. Ketiga korban mengalami luka robek dan sudah dioperasi. Kita sudah memintai keterangan saksi-saksi dan sudah mengecek kondisi ketiga korban yang dirawat di dua rumah sakit berbeda,” kata Kompol Hamidi.
Kompol Hamidi menjelaskan dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, ketiga korban memang murni diserang oleh babi liar. Diduga, babi liar itu berasal dari hutan yang berada tidak jauh dari lokasi. Usai kejadian, babi itu kembali lepas dan masuk ke dalam hutan.
”Kita belum mengetahui penyebab pasti mengamuknya babi liar itu sehingga masuk ke permukiman warga. Korban sempat melawan untuk menghalau babi liar itu, tapi babi itu semakin mengamuk menyerang korban. Atas kejadian ini, diharapkan masyarakat untuk waspada,” ungkap Kompol Hamidi.
Terpisah, Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP M. Djamil Padang Gustavianof membenarkan pihaknya telah menerima pasien rujukan yang menjadi korban penyerangan babi liar. Setelah menjalani operasi, kondisi korban sudah berangsur membaik.
“Pasien Kurniawan mengalami luka robek pada lengan tangan kirinya. Korban sudah dioperasi oleh dokter dan sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Kondisi korban saat ini berangsur membaik dan sadarkan diri. Berkemungkinan pasien dirawat dalam waktu satu minggu kedepan untuk penyembuhan luka,” ungkap Gustavianof.
PORBI Siap Turun
Terkait adanya penyerangan babi liar yang menyerang warga, Ketua Umum Persatuan Olahraga Buru Babi (PORBBI) Sumbar Verry Mulyadi mengatakan pihaknya akan turun ke lokasi memburu hama babi yang membuat resah masyarakat disana. Namun, tentunya harus ada permintaan dan izin dari masyatakat setempat.
”Kita juga punya standar operasional (SOP). Kita siap membantu masyarakat untuk memburu hama babi yang ada disana agar masyarakat bisa tenang dan nyaman kembali. Harus ada permintaan dan izin dulu. Kalau tidak ada permintaan kita tidak bisa turun kesana memburu babi,” pungkas Verry Mulyadi. (rgr)