JAKARTA, METRO–Curah hujan yang rendah sepanjang Agustus 2023 memengaruhi ketersediaan komoditas pangan. Kondisi tersebut mengakibatkan perubahan harga pangan di tingkat konsumen. Secara tahunan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan lalu sebesar 3,27 persen.
Secara bulanan, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyebutkan bahwa terjadi deflasi 0,02 persen. Indeks harga konsumen (IHK) juga turun dari 115,24 pada bulan sebelumnya menjadi 115,22. Meski demikian, secara year-to-date (YtD) terjadi inflasi 1,43 persen.
”Deflasi pada Agustus 2023 ini sejalan dengan kondisi tahun lalu yang mengalami deflasi lebih rendah,” ujarnya dalam paparan BPS, Jumat (1/9).
Penyumbang deflasi terbesar, lanjut Pudji, kelompok makanan dan minuman serta tembakau sebesar 0,25 persen. Komoditasnya, antara lain, daging ayam ras (0,07 persen); bawang merah (0,05 persen); dan telur ayam ras (0,02 persen).
Selain itu, terdapat komoditas pada kelompok makanan dan minuman serta tembakau yang memberikan andil inflasi. Yaitu, beras, cabai merah, rokok kretek filter, cabai rawit, dan rokok putih. Lalu, kelompok pendidikan mengalami kenaikan 0,86 persen month-to-month (MtM).
