Oleh: Reviandi
Pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Anies-Cak Imin/Amin) sebagai calon Presiden (Capres) dan calon wakil Presiden (Cawapres) 2024 dideklarasikan di Hotel Majapahit, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023). Keduanya diusung Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Pilpres 2024. PKS dan Demokrat masih belum memastikan diri ikut mengusung atau tidak.
Pasangan Anies-Imin masih jadi perbincangan tingkat nasional. Karena tersiar tiba-tiba dan langsung deklarasi. Apalagi ada bumbu-bumbu dari Partai Demokrat yang mengaku kecewa dengan tidak dilibatkannya mereka sebagai anggota koalisi perubahan. Demokrat menyebut NasDem, Anies dan utamanya Ketum NasDem Surya Paloh sebagai pengkhianat.
Bagaimana di Sumatra Barat (Sumbar) yang katanya ‘basis’ Anies? Cukup heboh sebenarnya pembahasan tentang Anies yang menggandeng Cak Imin, tapi mayoritas mengaku kurang berkenan. Soal Anies, jangan ditanya lagi, banyak militannya. Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis, lebih dari 50 persen etnis Minang memilih Anies sebagai calon Presiden.
Anies memang masih bersaing dengan Prabowo Subianto dalam memikat hati orang Sumbar, termasuk di dalamnya etnis Minang. Beberapa survei menyebut Prabowo unggul, lainnya Anies. Kalau Ganjar Pranowo memang masih jauh, meski sepekan terakhir memajang alat peraganya sangat ramai di Sumbar, utamanya Kota Padang.
Para fans Anies yang berasal dari Partai NasDem tak akan terpengaruh dengan deklarasi itu. Malah makin semangat, karena sudah ada kepastian pasangan Anies. Bagi mereka Anies jauh lebih unggul dari Prabowo apalagi Ganjar, karena sudah memiliki calon wakil. Sementara lawannya boro-boro, koalisi saja mereka masih otak-atik penuh intrik kurang cantik.
Sejak deklarasi, begitu bersemangatnya para kader partai nomor urut 5 ini. Kalau ‘lawan’ cuma PKB, dipastikan Anies akan kembali bisa didominasi NasDem. Apalagi, PKS meski mengaku siap mengusung Anies, tapi tidak terlihat dalam deklarasi. PKS masih menunggu hasil keputusan puncak mereka, syuro untuk posisi Bacawapres Gus Imin.
Sejak deklarasi koalisi perubahan yang terdiri dari NasDem, PKS dan Demokrat 24 Maret 2023 lalu, NasDem di Sumbar memang sedikit tergeser dengan persona dari kader-kader PKS yang dapat dianggap lebih sukses menggandeng Anies. Apalagi semua tahu, Anies selama ini dikenal dekat dengan PKS, bahkan banyak yang menyebut sebagai kader partai dakwah itu.
Jika NasDem merasa di atas angin, maka kader-kader PKS masih bingung dengan arah partai mereka. Presiden PKS Ahmad menyebut, PKS menghormati keputusan Partai Nasdem dan PKB yang telah mendeklarasikan Anies-Imin. Syaikhu menegaskan PKS tetap mengusung Anies sebagai calon Presiden RI.
Sesuai dengan amanat Musyawarah Majelis Syura (MMS) PKS. Pasal 16 Anggaran Dasar PKS ayat (2) huruf (i) yang menyatakan kewenangan menetapkan kebijakan partai berkenaan dengan Pilpres adalah Majelis Syura sebagai majelis permusyawaratan tertinggi yang keanggotaannya terdiri dari perwakilan anggota PKS seluruh Indonesia. MMS ke-VIII telah menetapkan Anies Rasyid Baswedan sebagai Bacapres yang diusung PKS.
Artinya, PKS masih ‘lurus’ dan tetap mengusung Anies, meski belum ada nama Bacawpres Imin. Kader-kader di Sumbar sepertinya menahan diri dulu, apakah PKS benar-benar akan tetap di dalam koalisi atau memilih jalan lain. Apalagi banyak kader PKS yang juga merasa ‘dikhianati’ oleh Partai NasDem. Mereka tak menyebut Anies yang berulah, karena memang ini adalah langkah yang diambil Surya Paloh.
















