PADANG, METRO – Puluhan orang mendemo KPU Padang menuntut KPU untuk bertindak adil dalam pemilu 2019. Para pendemo melakukan tindakan anarkis dan melakukan penjarahan diberbagai tempat. Oleh karena itu, diturunkan gabungan pasukan TNI dan polri yang terdiri dari pleton anti anarkis 133/Yudha Sakti Korem 032/Wbr dan Brimob melakukan pengamanan selama pemilu dan pilpres 2019.
Massa semakin beringas, alhasil sebuah mobil water canon diturunkan untuk membubarkan massa. Tiga kali tembakan peringatan pun diberikan pihak TNI dan Polri untuk membubarkan massa. Akhirnya massa berhasil dibubarkan oleh gabungan pasukan TNI AD dan Polri dalam pengamanan pemilu dan pilpres 2019.
Demikian simulasi latihan pengamanan pemilu dan pilpres 2019 yang dilaksanakan dihalaman Makorem 032/Wbr. Kamis,(31/1/19).
Korem 032/Wirabraja beserta seluruh jajaran dituntut senantiasa memiliki kesiapan dan kecepatan bergerak serta profesionalitas prajurit yang handal, sehingga setiap saat mampu melaksanakan tugas perbantuan tersebut secara berhasil dan berdaya guna.
Menurut Danrem 032/wbr Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, S.I.P. melalui Kepala Staff Korem 032/Wbr Kol Inf Edi Nurhabad SH., MH, pemilu tahun 2019 memiliki kompleksitas kerawanan dan karakteristik yang khas, karena untuk pertama kalinya Pileg dan Pilpres dilaksanakan secara serentak. Kondisi ini menuntut upaya maksimal dari masing-masing partai politik dalam berkompetisi secara ketat untuk meraih suara sebanyak-banyaknya.
Dengan meningkatnya intensitas politik di 2019 ini berpeluang memunculkan potensi kerawanan di bidang keamanan, seperti penyebaran isu-isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa, serta penyebaran hoax yang berpotensi menimbulkan konflik sosial di tengah-tengah kehidupan masyarakat khususnya di Wilayah Provinsi Sumatera Barat.
Oleh karena itu, diperlukan suatu latihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan personil satuan, sehingga mampu melaksanakan tugas perbantuan kepada Pemerintah Daerah dan Kepolisian dalam mengamankan Pesta Demokrasi Tahun 2019 ini.
“Dengan latihan gabungan ini, diharapkan Korem 032/Wirabraja bersama-sama segenap komponen bangsa harus melaksanakan tugas dengan tulus dan ikhlas dalam mewujudkan rasa aman dan tenteram di masyarakat. Sinergi dengan berbagai lembaga dan instansi terkait, serta seluruh komponen bangsa harus dipelihara dan ditingkatkan, tidak sekedar menjadi slogan,” ucapnya.
Kasrem menghimbau, netralitas TNI kembali harus kita tunjukkan. Jangan terpengaruh pada berbagai isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, pegang teguh rantai Komando dan laporkan kepada Komandan Satuan apa bila menemui kendala di lapangan.
“Saya perintahkan kepada seluruh prajurit untuk berpegang teguh pada pedoman Netralitas TNI, ”tegasnya.
Selain itu, penyelenggaraan latihan gabungan ini mencerminkan tingginya komitmen dan tanggung jawab Komando untuk senantiasa berupaya menjadikan para prajurit yang profesional dalam setiap penugasan.
“Berbagai potensi kerawanan harus menjadi perhatian serius dan harus diantisipasi sejak dini agar tidak berkembang menjadi menjadi gangguan nyata, yang dapat mengganggu dan menghambat penyelenggaraan Pemilu 2019 yang akan datang,” sebutnya. (ped)