PADANG, METRO – Puluhan warga dihebohkan dengan penemuan ular piton (sanca/phyton) sepanjang 3 meter di dalam selokan depan rumah warga di Blok DD, Jondul IV Parupuak Tabing, Kecamatan Kototangah Selasa pagi (29/1). Keberadaan ular di tengah permukiman itu sempat membuat kaum ibu di kompleks itu cemas.
Namun, beberapa warga dibantu oleh mahasiswa yang kos di kawasan itu, berusaha menangkap ular tersebut. Meskipun sempat memberikan perlawanan ketika akan ditangkap, ular dengan motif batik itu berhasil ditangkap, dan kemudian dievakuasi dari permukiman warga.
Salah seorang warga sekitar, Isa Kurniawan mengatakan, ular itu pertama kali ditemukan oleh warga di dalam selokan depan rumahnya. Sontak, warga tersebut berteriak ketakutan melihat ulat yang ukurannya lumayan besar itu. Saat itu juga, warga berdatangan ke lokasi untuk mengevakuasinya.
“Ular itu berada di dalam selokan. Tadi ada mahasiswa yang kos di kawasan itu membantu menangkap ular tersebut. Panjangnya sekitar 3 meter dan diameternya sudah sebesar lengan saya. Wajar saja warga buncah dibuatnya, karena kalau di kompleks perumahan ular ukuran segitu sangat besar,” kata Isa.
Isa menjelaskan, melihat ukuran ular itu, diperkirakan sudah bisa memangsa hewan peliharaan warga seperti ayam, itik dan kucing. Diduga ular tersebut berasal dari semak-semak dan parak rumbio yang berada di belakang komplek perumahan warga. Berkemungkinan, dengan masuknya ular dengan ukuran yang lumayan besar, pasti ada ular-ulara lainnya di dalam semak itu.
“Kita bersama warga berencana akan melakukan pembersihan di parak dan semak-semak itu untuk memastikan ada atau tidaknya ular lainnya di sana. Karena kalau dibiarkan, kita kwatir ular masuk ke rumah warga melalui selokan dan masuk ke pipa pembuangan rumah warga,” jelas Isa yang juga kader Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Isa mengungkapkan, dengan penemuan ular ini, ia mengajak warga untuk waspada. Memang, ular tersebut tidak berbisa, tetapi jika ular tersebut melilit anak-anak tentu sangat berbahaya. Untuk itu, hal ini tidak bisa dibiarkan dan tentu perlu peran aktif dari masyarakat untuk bersama-sama membersihkan lingkungan.
“Kita juga berencana dalam waktu dekat akan melakukan gotong royong di komplek untuk membersihkan lingkungan komplek, sehingga tidak ada lagi tempat ular bersembunyi. Mudah-mudahan tidak ada lagi ular yang masuk ke permukiman kita,” pungkasnya. (rgr)