Oleh: Reviandi
Bagi kita yang hidup sejak Orde Baru (Orba) sangat akrab dengan kalimat ‘Menurut petunjuk Bapak Presiden.’ Itu adalah kata-kata yang kerap disampaikan Menteri Penerangan RI Harmoko yang hampir selalu menyampaikannya saat memberikan statemennya di televisi, maksudnya TVRI. Karena masih menjadi satu-satunya televisi di Indonesia sebelum muncul RCTI, SCTV dan lainnya di penghujung 80-an.
Harmoko yang sering dipelesetkan dengan akronim ‘hari-hari omong kosong’ itu adalah orang yang paling dikenal saat itu, setelah Presiden Soeharto. Sebelum mengakhiri kiprahnya di pemerintahan, Harmoko pernah menjadi Ketua Umum Partai Golkar dan juga Ketua MPR RI. Bahkan, kalimat ‘petunjuk Presiden’ sempat ditandingi oleh ‘rakyat masih menginginkan bapak menjadi Presiden.’
Kita tinggalkan Harmoko yang disebut sebagai salah satu orang yang membuat kejatuhan Soeharto 1998. Rabu (2/8/2023), kalimat kurang lebih serupa terdengar dari para petiggi partai di negeri ini. Partai yang disebut diisi anak muda penuh talenta luar biasa. Partai yang di ibu kota begitu diterima dan hampir menjadi raja 2019, meski belum mampu menembus Senayan. Karena belum dapat diterima dengan baik di daerah, utamanya perdesaan.
Ya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) seakan mengutip apa yang disampaikan Harmoko di waktu dulu. PSI menyebut kalimat ‘Sesuai arahan pak Jokowi’ saat bertemu dengan Capres Prabowo Subianto di Kantor DPP PSI di Jakarta. Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie dengan santai menyebut itu. Apakah ada kemungkinan partainya mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024? Meski sebelumnya sudah santer disebutkan akan mendukung Ganjar Pranowo.
Pernyataan disampaikan usai PSI didatangi rombongan Partai Gerindra yang dipimpin Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. “Kalau teman-teman tanya, ‘apakah sudah mengerucut (mendukung) ke mana-mana?’ PSI siap bergerak sesuai dengan arahan Pak Jokowi,” ujar Grace di kantor DPP PSI, Jakarta, Rabu (2/8/2023).
Namun demikian, Grace mengatakan, belakangan ini PSI sudah melihat arah dan tanda-tanda terkait dukungan tersebut. Hanya saja, Grace tidak merinci apa tanda-tanda yang dia maksud itu. “Tapi akhir-akhir ini, sudah mulai kelihatan tondo-tondo-nya. Kira-kira gitu,” ucapnya.
Grace mengatakan, tokoh yang PSI kagumi selama ini adalah Presiden Jokowi. Karena itu, dia mengatakan, PSI ingin melihat program-program Jokowi bisa berlanjut. “Kami ingin melihat keberlanjutan dari program-programnya Pak Jokowi,” imbuh Grace.
Terlepas dari kemana arahnya dukungan, kata kuncinya sudah disebutkan kader partai yang diketuai Giring Ganesha, eks vokalis band papan atas Nidji. PSI menunggu arahan dari Jokowi, tapi mereka tak pernah bertemu dengan PDIP akhir-akhir ini. Malah, sering saling sindir dengan PDIP soal Pilpres 2024.
Bahkan, antara Grace PSI dengan politisi PDIP Deddy Sitorus sempat meruncing saling sindir. Deddy Sitorus yang menyebut PSI berpindah-pindah dukungan atau lari-lari. Bahkan menyebut PSI berbohong soal dukungan kepada bakal capres PDIP Ganjar Pranowo. Grace memahami alasan Deddy menuding PSI berbohong. “PDIP partai besar, kami hanya butiran debu,” ujarnya.
Kalimat partai besar dan butiran debu ini mungkin adalah puncak “gerahnya” PSI dengan tidak adanya penghargaan dari PDIP kepada mereka. Partai kecil yang malah sempat disebut benalu. Karena itulah, Grace mengaku kaget dan salut dengan Prabowo Subianto yang datang kepada mereka.
