BUKITTINGGI, METRO–Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) sebagai mitra pemerintah ikut berperan dan terlibat mengatasi masalah tingginya angka stunting di Provinsi Sumbar.
Seperti diketahui, stunting merupakan kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.
Ketua TP PKK Provinsi Sumbar, Harneli Mahyeldi mengungkapkan, untuk mengatasi masalah stunting ini, TP PKK mulai dari tingkat Provinsi Sumbar, kabupaten kota, kecamatan hingga lurah dan nagari ikut terlibat mengedukasi ibu-ibu memberikan pemahaman pentingnya gizi kepada anak, pada seribu hari kehidupan dan masa kehamilan.
“Kita berikan pemahaman gizi itu tidak harus sumbernya dari daging dan ayam. Tetapi bisa dari telur, tahu, tempe dan sayur-mayur di sekitar kita. Jadi kita ingin menimbulkan kepedulian kepada ibu-ibu dengan memberikan pemahaman pentingnya gizi untuk anak. Asupan gizi untuk otak anak sejak kehamilan itu penting,” tegas Harneli, saat kegiatan Jambore Kader PKK Berprestasi Tingkat Provinsi Sumbar ke-XX di Istana Bung Hatta Kota Bukittinggi, Selasa (18/7).
Harneli menambahkan, edukasi lainnya yang penting, ibu hamil tidak boleh makan dengan “perasaan”, sehingga tidak mau makan saat mengalami muntah-muntah sewaktu masa kehamilan. Tetapi makan harus dengan “pikiran”, harus menyadari bahwa asupan gizi penting untuk anak di dalam kehamilan.
Selain edukasi pentingnya gizi, peran lainnya TP PKK Sumbar dalam mengatasi stunting, di mana jika ditemukan ibu hamil di rumah namun dengan kemampuan ekonomi lemah, maka kepedulian TP PKK memberikan bantuan dengan melibatkan pihak ketiga. Baik itu melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan pengusaha untuk memberikan bantuan kepada ibu hamil tersebut.
Tidak hanya masalah stunting, TP PKK Sumbar yang dalam melaksanakan programnya bersentuhan langsung dengan masyarakat, juga terlibat dalam mengatasi berbagai masalah sosial.
Termasuk juga masalah Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), LGBT dan narkoba. Harneli mengungkapkan, Kader TP PKK dalam kelompok kerja (Pokja) I memiliki program Paredi (pola asuh anak dan remaja di era digital).
Melalui program ini, Kader TP PKK mensosialisasikan pentingnya kaum ibu-ibu melek teknologi, sehingga tahu dan bisa mengawasi apa yang ditonton anak. Termasuk juga mencegah pergaulan bebas dan narkoba terhadap anak.
Harneli menambahkan, TP PKK juga menggelar perlombaan Main Peran Paredi pada kegiatan Jambore TP PKK Sumbar hari ini. Lomba ini bertujuan mengedukasi Kader PKK dan masyarakat, agar anak-anak dapat perhatian dan kasih sayang. Sehingga mereka jauh dari narkoba pergaulan bebas, LGBT.
“Semuanya kembali kepada peran orang tua dan kepedulian masyarakat. Semua tidak bisa orang tua saja, anak tidak hidup di rumah saja tapi juga di lingkungan masyarakat Ada lingkungan rumah tangga, sekolah, masyarakat. Kalau semua peduli maka dapat meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah berharap sinergi dan kolaborasi pemerintah dengan seluruh pihak, baik itu TP PKK, agar dapat lebih maksimal dan lebih baik lagi ke depan. Tidak dipungkirinya, saat ini banyak masalah yang muncul di tengah masyarakat. Di antaranya yang menjadi perhatian pemerintah secara nasional yakni stunting.
Provinsi Sumbar memang saat ini angka stuntingnya masih tinggi. Selain masalah stunting juga ada masalah lainnya, di mana ratusan orang menjadi korban TPPO. Ini perlu cermati. Kata kuncinya menurut Mahyeldi, adalah keluarga.
Juga sekaitan dengan prilaku LGBT. Bahkan, saat ini ada anak-anak tingkat SD yang sudah mengakses sumber informasi terkait LGBT. Kondisi ini menurutnya perlu dicermati. Masalah pelik lainnya, maraknya peredaran narkoba. Bahkan, informasi terakhir peredaran narkoba sampai desa dan nagari. Juga ada masalah moralitas lainnya.
Untuk mengatasinya dibutuhkan peran penguatan keluarga dan rumah tangga. Karena itu butuh sinergi seluruh pihak, baik itu Pemprov Sumbar, pemerintah kabupaten koran, kecamatan, nagari lembaga kemasyarakatan, lembaga sosial, LKAAM, KAN dan MUI. Termasuk juga peran TP PKK.
“Pemerintah dan TP PKK diharapkan dapat bersinergi lebih baik maksimal dalam upaya menekan masalah serius ini. Ini bisa mengancam generasi muda di masa akan datang. Akan mengancam keberhasilan dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui Jambore TP PP hari ini bisa menjadi upaya untuk nenekan semuanya itu. Semua harus sinergi kerjasama dan kolaborasi,” ajaknya.
Jambore Hadirkan Perlombaan
Selain acara Jambore Kader PKK Berprestasi Tingkat Provinsi Sumbar ke-XX pada kesempatan yang sama juga digelar Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) ke-51 PKK Sumbar. Peringatan ditandai dengan pemotongan tumpeng.
Jambore Kader PKK Berprestasi Tingkat Provinsi Sumbar ke-XX di Istana Bung Hatta Kota Bukittinggi berlangsung sejak Senin hingga Rabu (17-19/7) diikuti TP PKK dari Provinsi Sumbar, kabupaten kota, kecamatan, nagari, lurah hingga dasawisma menghadirkan sejumlah rangkaian kegiatan.
Harneli mengungkapkan, jambore ini sebagai bentuk reward atau penghargaan terhadap kader PKK di seluruh kabupaten kota se-Sumbar. “Melalui acara Jambore Kader PKK Berprestasi Tingkat Provinsi Sumbar ke-XX ini, kita bergembira sekaligus melakukan evaluasi dengan adanya kegiatan lomba. Kita melihat Kader PKK selama ini telah bekerja luar biasa,” terangnya.
Dengan menghadirkan berbagai lomba pada acara Jambore Kader PKK Berprestasi Tingkat Provinsi Sumbar ke-XX ini, TP PKK berupaya meningkatkan semangat Kader PKK memperbaiki daerah masing-masing. “Kalau sekarang belum juara, tahun depan meningkatkan bisa berprestasi,” ucapnya.
Jambore ini, tidak hanya sekedar pertemuan biasa tapi bertukar informasi dan pengalaman untuk kebaikan masyarakat. Kader PKK orang pertama yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Karena itu Harneli berharap pemerintah dapat memberikan perhatian sarana dan prasarana untuk Kader PKK yang bertugas di lapangan. Selain itu juga berikan pengetahuan dan keterampilan. Termasuk juga motivasi Kader PKK dengan menambah anggaran untuk mereka.
Jambore Kader PKK Berprestasi Tingkat Provinsi Sumbar ke-XX diikuti 350 peserta. Jambore diisi dengan sejumlah kegiatan. Yakni, penyuluhan kesehatan, lomba Pokja 1 Bermain Peran Paredi, lomba eskpos Ketua TP PKK nagari/desa/kelurahan, lomba cerdas cermat.
Juga ada lomba defile yel-yel kontingan TP PKK kabupaten kota se-Sumbar, lomba Pokja III yakni lomba memasak dessert, lomba Pokja IV berupa lomba video pendek atau vlog. Juga ada Khatam Al Quran, tausiah, senam pagi, out bond berupa balon dangdut, melodi dan translet lagu.
Pada kesempatan itu juga diserahkan bantuan kepada 100 kader PKK yang tidak mampu dengan nilai Rp500 ribu per masing-masing kader dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Sumbar.
Mahyeldi menyambut dengan suka cita terlaksananya kegiatan jambore sekaligus Peringatan HKG ke-51 PKK Sumbar. ”Dengan dilaksanakan Jambore TP PKK Sumbar dan peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK dapat membangun silaturahim, saling berbagi informasi satu sama lain, adanya pengayaan dan peningkatan pengetahuan. Dengan adanya kegiatan ini adanya pemerataan pengetahuan, informasi dan segera menyikapi kondisi di lapangan,” harapnya. (AD.ADPSB)
