PADANG, METRO–Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Sumatra Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) sore hingga Jumat (14/7) berdampak terjadinya bencana banjir, tanah longsor hingga pohon tumbang. Tercatat, tujuh kabupaten kota di Sumbar diterjang bencana dan lima orang dilaporkan meninggal dunia.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sumbar, Rumainur mengatakan, tujuh daerah yang terdampak bencana yakni Kota Padang, Kabupaten Agam, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Padangpariaman, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kota Pariaman dan Kabupaten Pasaman Barat.
“Kota Padang menjadi yang terparah. Banjir dan tanah longsor. Sedangkan korban jiwa akibat bencana ada lima orang tewas. Rinciannya, dua orang tewas terrimbun longsor di Padang, dua orang tertimbun longsor di Agam dan satu orang hanyut di Kota Pariaman,” kata Rumainur, Jumat (14/7).
Dijelaskan Rumainur, di Kota Padang, hampir seluruh kecamatan terdampak banjir. Ketinggian bervariasi, dari 50 centimeter hingga 3 meter. Bahkan, hingga sore ini (kemarin-red), masih ada beberapa titik di Kota Padang yang masih terendam banjir. Masyarakat juga ada yang mengungsi.
“Proses evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir sudah dilakukan sejak dinihari. Tim gabungan dari berbagai instansi ikut membantu warga mengevakuasi warga yang terdampak banjir. Dapur umum sudah didirikan dan dilakukan penyerahan bantuan logistik kepada masyarakat,” jelas Rumainur.
Selain banjir, dikatakan Rumainur, longsor juga terjadi di Kota Padang, tepatnya di Gang 1 dekat Masjid Muhanirin. Juga Ada rumah tertimpa longsor Jalan Baru Pantai Air Manis dan Puncak Air Paralayang Bukik Gado-gado. “Di Bukik Gado-gado ini ada dua orang korban longsor yang meninggal dunia. Sudah berhasil ditemukan dan selanjutnya dikebumikan,” terangnya.
Sementara, di Kabupaten Padangpariaman, dikatakan Rumainur, terjadi longsor Korong Balai Satu, Nagari Lubuak Pandan, Kecamatan 2×11 Anam Lingkuang. Material longsor menimbun badan jalan di Ladang L sepanjang sekitar 20 meter. Longsor juga terjadi Korong Rimbo Kalam, Nagari Anduriang, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam dan menimpa 1 unit rumah warga dan delapan titik longsor menimbun badan jalan.
“Selain longsor juga terjadi banjir Korong Pasa Limau, Nagari Parit Malintang, Kecamatan Anam Lingkuang. Banjir merendam beberapa rumah warga Di Korong Kasai, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Banjir merendam 800 unit rumah warga di Perumahan Kasai Permai dan Kasai Residence. Korbannya terdiri dari 900 KK, dengan rincian Lansia sebanyak 150 orang Balita (250 orang) pengungsi (40 orang). Banjir juga merendam 80 Hektare sawah,” jelas Rumainur.
Di Korong Banda Gadang, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Korong Pasie Laweh, Nagari Bisati Sungai Sariak, Korong Lubuak Pua, Nagari Balah Aia Utara, Kecamatan VII Koto, banjir merendam beberapa unit rumah warga.
“Di Korong Olo Bangau, Nagari Katapiang, Banjir merendam rumah warga. Dua orang terjebak banjir. di Korong Bitungan, Kecamatan Batang Anai, Korong Banda Gadang, Nagai Sungai Buluh Barat, Korong Kampuang Dama, Kecamatan VII Koto, banjir merendam beberapa rumah warga,” ungkapnya.
Di Korong Jiraik Baruah, Nagari Kapalo Koto, Kecamatan Nan Sabaris, Banjir merendam 30 unit rumah warga. Korban yang terdampak 35 KK, terdiri dari Lansia sebanyak 3 orang, Anak-anak 15 orang, Balita 5 orang.
Banjir juga melanda Korong Batang Tapakih (Komplek UDIKLAT PLN), Nagari Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Korong Kampuang Koto, Nagari Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakih, Korong Surantiah, Nagari Lubuk Aluang, Kecamatan Lubuak Aluang, Korong Lansano, Nagari Sikucua, Kecamatan V Koto, Korong Durian Dadok, Nagari Sikucua, Kecamatan V Koto, Korong Sungai Janiah, Nagari Sikucua, Kecamatan V Koto.
“Di Korong Rajang dan Korong Baruah, Nagari Kampuang Galapuang Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Banjir merendam 158 unit rumah dengan korban terdampak 557 KK dan 8 hektar sawah terendam,” ungkapnya.
Tidak hanya banjir, hujan yang disertai angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang di Korong Banda Gadang, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, material pohon tumbang menimpa satu unit rumah warga.
“Saat ini kebutuhan mendesak untuk atasi banjir di Padangpariaman ini berupa perahu karet, alat berat, obat obatan dan dapur umum. Saat ini BPBD Kabupaten Padang Pariaman berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sumbar melakukan assesment,” terangnya.
Rumainur menambahkan, di Kabupaten Agam juga terjadi banjir Jorong Muko-Muko, Nagari Koto Malintang. Selain banjir juga terjadi longsor di Jorong Alai, Nagari Koto Malintang. Material longsor menutupi ruas jalan provinsi dan tidak bisa dilalui dan mengenai dua unit kedai milik Yusri Anita Syarif dan Lilis Syarif.
Longsor juga terjadi di Jorong Muko-Muko, Nagari Koto Malintang, Longsor dengan material lumpur menghambat akses jalan sebanyak 11 titik dengan panjang mencapai 80 Meter dan ketinggian mencapai 2 meter. Longsor juga merusak 1 unit rumah warga bernama N. Muliadi (43). Untuk rumah rusak warga mengungsi ke Mesjid Antokan
Longsor di Jorong Pandan, Nagari Tanjung Sani menutupi akses jalan sebanyak empat titik, dengan panjang mencapai 80 m, dengan ketinggian mencapai 3 m. Material longsor mengenai 7 unit rumah warga. Yakni, Desi Fitriani (42), Zuriati (60), Khairul Rijal (43), Edison (62), Hartati (56) dan dua unit rumah kosong. Warga mengungsi ke rumah keluarga dan tetangga terdekat.
Longsor berikutnya di Jorong Sungai Tampang dan Jorong Pantas, Nagari Tanjung Sani. Di Jorong Pantas longsor terjadi di tiga titik di Kantor Nagari, Jembatan Kuning, dan Sarojo. Material longsor menutupi akses jalan sepanjang 100 meter, dengan ketinggian 5 meter, mengenai rumah warga sebanyak tiga unit.
“Pemilik rumah tersebut yakni, Rina (50) dengan jumlah jiwa lima orang. Korban tertimbun material longsor dua orang, yakni Rina (50) belum ditemukan dan Radi St Mudo sudah ditemukan pukul 6.30 WIB dalam kondisi meninggal dunia. Sementara korban yang selamat tiga orang,” terangnya.
Di Jorong Batunanggai, Nagari Tanjung Sani, beberapa rumah rusak berat akibat longsor. Begitu juga di Jorong Sungai Tampang, Nagari Tanjung Sani, longsor menutupi akses jalan sebanyak 5 titik, mengenai TPQ Musala dan rumah warga sebanyak 14 unit. Warga mengungsi ke SD 25 Sungai Tampang, ke rumah tetangga dan ke rumah keluarga terdekat. Longsor juga terjadi di dua titik di Jorong Galapung, Nagari Tanjung Sani.
Selain longsor, hujan disertai badai berdampak terjadinya pohon tumbang di Jorong Muko-muko, Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya. Material pohon menutup akses jalan. “BPBD Kabupaten Agam berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sumbar juga melakukan assesment,” terangnya.
Sementara di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), banjir terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, di beberapa nagari, yakni, Nagari IV Koto Ilir, Nagari Sungai Nyalo, Nagari Tigo Sakato Sungai Pampan. Banjir juga terjadi di Nagari Gunung Malelo Surantih, Kecamatan Sutera.
Selain banjir juga terjadi longsor di Kawasan Mandeh Kecamatan IX Koto Tarusan, Bukit Pulai Nagari IV Koto Ilir Kecamatan Batang Kapas, Nagari Sungai Tunu Kecamatan Ranah Pesisir. “Dampak kejadian menyebabkan beberapa lokasi di Kabupaten Pesisir Selatan terganggu dan tidak bisa dilewati,” terangnya.
Di Kota Pariaman, banjir terjadi di Dusun Sampan, Desa Pungguang Ladiang Kecamatan Pariaman Selatan, menyebabkan terendamnya rumah warga dan satu orang hanyut. “Korban 1 orang yang hanyut sudah dibawa ke RSUD Kota Pariaman,” terangnya.
Di Kabupaten Kepulauan Mentawai, banjir terjadi di Desa Saurenuk, Kecamatan Sipora Selatan, banjir menyebabkan terganggunya akses jalan umum serta merendam rumah warga.
Banjir juga melanda Dusun Pasakiat Taileleu, Kecamatan Siberut Barat Daya, Dusun Camp. Desa Tuapejat, Dusun Boleleu Desa Sidomakmur, Dusun Mapadegat Desa Tuapejat, Kecamatan Sipora Utara. Ratusan rumah rumah warga terendam banjir
Di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) banjir terjadi di Jorong Pasia Bintungan dan Jorongan Labuah Lurus Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasbar. Banjir juga terjadi di Jorong Mudiak Simpang Nagari Simpang Timbo Abu Kajai, Kecamatan Talamau.
Dampak banjir menyebabkan sekitar 350 rumah warga terendam di Jorong Pasia Bintungan Nagari Aia Gadang Kecamatan Pasaman. Satu unit rumah terancam ambruk di Pasia Bintungan. Sawah terendam banjir seluas 40 hektare di Jorong Mudiak Simpang Nagari Simpang Timbo Abu Kajai, Kecamatan Talamau.
Banjir juga menyebabkan satu unit jembatan terancam putus penghubung antara Jorong Mudiak Simpang dan Jorong Timbo Abu. Selain itu, satu unit rumah terancam ambruk di Jorong Mudiak Simpang Nagari Simpang Timbo Abu Kajai, Kecamatan Talamau. “Dampak lainnya, terputusnya saluran irigasi di Nagari Simpang Timbo Abu Kajai Kecamatan Talamau,” teragnya. (fan)
