AIE PACAH, METRO–Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Padang sejak Kamis (13/7) sore hingga Jumat (14/7) pagi mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir. Ketinggian air mencapai 1 meter lebih dan membuat warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Kantor SAR Padang, Mahmud Afandi mengatakan, pihaknya melakukan evakuasi terhadap korban terdampak banjir di Kota Padang. Pihaknya memfokuskan evakuasi terhadap warga penyintas stroke yang berada di tengah Kota Padang.
“Fokus kami ke sana dahulu, kami evakuasi warga terdampak hujan deras ini,” kata Mahmud, Jumat (14/7) pagi.
Mahmud menjelaskan, pihaknya menerjunkan 10 personel dari Kantor SAR Padang dibantu oleh unsur kebencanaan lainnya yang ada di Kota Padang. “Kami terjunkan dua perahu karet, ada warga di belakang Universitas Ekasakti (Unes) yang kami evakuasi,” katanya.
Mahmud mengatakan, evakuasi terhadap korban terdampak banjir dilakukan secara proporsional dan prioritas utama. “Termasuk nanti yang di pinggiran Kota Padang, itu semua kami evakuasi,” katanya.
Namun, Mahmud tidak menampik bahwa salah satu kendala yang dialami Basarnas adalah aksesibilitas menuju ke lokasi evakuasi. Karena genangan air ada di mana-mana, sehingga kami membutuhkan sedikit tenaga ekstra untuk menghadang (banjir) itu,” katanya.
Butuh Perahu Karet
Sementara, Wawako Padang, Ekos Albar mengatakan, pihaknya masih mendata total keselurahan kawasan terdampak banjir. “Belum bisa dideteksi secara akurat, karena hampir rata-rata banjir yang dominan itu Rawang, Alai Parak Kopi, Mata Air, Arai Pinang, Dadok Tunggul Hitam. Banjir semua dan (warga) meminta bantuan evakuasi,” ucapnya.
Ekos Albar meminta warga atau masyarakat yang terdampak banjir untuk mengungsi ke kediaman dinasnya yang berada di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang
Ekos mengatakan, hujan deras yang terjadi sejak Kamis (13/7) malam membuat sebagian besar kawasan Kota Padang menjadi terdampak genangan air hingga setinggi lutut orang dewasa.
“Sejak tengah Kamis malam saya monitor dan memantau serta meninjau kondisi warga di tengah hujan lebat. Karena sebaran banjirnya luas, saya minta ke Satpol PP jaga rumah dinas, buka pagar dan jadikan tempat mengungsi warga. Bagi warga yang terdampak banjir, bisa langsung ke rumah dinas saya, di sebelah McDonalds Ahmad Yani,” kata wawako.
Saat ini, kata Ekos, pihaknya membutuhkan tambahan perahu karet dari instansi pendukung, baik dari Basarnas ataupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar. “Kami membutuhkan itu untuk evakuasi warga, termasuk ada warga kita yang terkena stroke dan harus segera dievakuasi. Karena genangan air ada di mana-mana, sehingga kami membutuhkan sedikit tenaga ekstra untuk menghadang (banjir) itu,” katanya.
“Musibah tidak dapat kita tolak. Mari kita bersama-sama saling bahu-membahu menghadapi musibah ini. Karena dalam keadaan darurat seperti ini, kepedulian terhadap sesama sangat diperlukan,” lanjut wawako saat meninjau banjir di Kelurahan Alai Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara, Jumat (14/7).
Pemko Padang juga menyiapkan dapur umum di beberapa titik lokasi yang terkena banjir. Ekos berharap semoga musibah ini bisa segera berlalu dan kita dapat beraktivitas seperti biasa lagi.
Sejalan dengan hal tersebut, kata dia, BPBD juga menyiagakan puluhan personel yang bisa dikerahkan langsung ke lokasi untuk penanganan bencana.
“Personel disiagakan untuk memberikan penanganan seperti membersihkan material longsor dan pohon tumbang, serta evakuasi warga ketika dibutuhkan,” katanya.
BPBD juga menyiagakan layanan bagi warga yang membutuhkan penanganan bencana melalui kanal darurat lewat nomor 0751-778775, WhatsApp 0858-9152-2181, dan radio komunikasi HT di frekuensi 170.300 HZ.
Menurut dia, warga bisa melaporkan kejadian pohon tumbang, banjir, longsor, dan bencana alam lainnya melalui layanan yang disediakan tersebut. “Setiap pengaduan yang masuk dari masyarakat pasti kami tindak lanjuti segera dengan mengirimkan personel untuk penanganan,” tuturnya. (cr2/cr1)
