PARIAMAN, METRO – Wali Kota Pariaman, Genius Umar mengatakan Pasar Pariaman merupakan pasar regional Kota Pariaman dan Kabupaten Padangpariaman dengan kondisi saat ini rusak parah sebagai dampak bencana gempa bumi Pariaman Tahun 2009 dan 2016.
Persoalan tersebut disampaikan Genius Umar saat Pemko Pariaman melalui Dinas Perindagkop dan UKM Kota Pariaman menggelar rapat tim percepatan pembangunan dan revitalisasi Pasar Pariaman di ruang rapat Walikota Pariaman, kemarin.
”Kondisi pasar tersebut saat ini belum diperbaiki karena keterbatasan anggaran, namun secara fisik dan ekonomi pasar tersebut masih digunakan oleh masyarakat meskipun dalam kondisi membahayakan dan mengenaskan,” terangnya.
”Berdasarkan hasil peninjauan Menteri Perdagangan RI dan Menteri PUPR RI ke Pasar Pariaman tanggal 13 Desember 2018 kemarin bahwa kondisi Pasar Pariaman yang sudah rusak parah dan tidak layak, maka direncanakan tahun 2019 dibangun melalui dana Kementerian PUPR RI”, lanjutnya.
Dikatakannya bahwa maksud dan tujuan revitalisasi/pembangunan pasar pariaman ini adalah guna meningkatkan pendapatan para pedagang pasar pariaman dan juga pelaku-pelaku ekonomi yang ada di masyarakat Kota Pariaman khususnya.
Selain itu, revitalisasi ini juga bertujuan untuk memudahkan akses transaksi jual beli dengan nyaman dan menghilangkan imej pasar yang bau, kumuh dan becek, sehingga Pasar Pariaman tetap eksis bahkan dapat menjadi icon belanja di Kota Pariaman.
Semua usulan telah disampaikan beberapa waktu lalu oleh Pemko Pariaman dan masyarakat Pariaman kepada Pemerintah Pusat, untuk dapat membantu pembangunan pasar Pariaman ini kedepannya, mudah-mudahan semua rencana dan usaha kita semua dapat terealisasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kota Pariaman, Gusniyeti Zaunit memaparkan bahwa berdasarkan Masterplan Pasar Pariaman, untuk Pasar Pariaman direncanakan menjadi 4 (empat) lantai ditambah shelter untuk bagian atas bangunan dengan penataan seperti, basement sebagai tempat parkir kendaraan roda 2 dan 4, lantai 1 untuk barang harian dan oleh-oleh makanan ringan khas kota pariaman, lantai 2 untuk pakaian, tas, sepatu, kerajinan khas, sedangkan lantai 3 untuk elektronik dan lantai 4 untuk aneka kuliner (food court) serta mushalla.
”Shelter untuk antisipasi evakuasi gempa, sarana pelengkap berupa kantor pengelola pasar, kantor keamanan pasar, mushalla, lift, toilet serta sarana prasarana penunjang pasar lainnya dan kios yang memiliki nilai posisi strategis yang sama,” terangnya.
Adapun kondisi existing bangunan pasar pariaman pada saat ini dengan luas lahan 4.546m dan luas bangunan 4.500m yang terdiri dari II lantai dengan dimana lantai I sebanyak 153 kios, lantai II 205 kios serta los sebanyak 5 unit dengan menampung sekitar 210 pedagang.
Ia juga menambahkan bahwa untuk rencana lokasi penampungan pedagang sementara akan disediakan kios berukuran 2 x 3 meter, sebanyak 236 unit kios dan jumlah los sebanyak 5 unit menampung 210 pedagang.
Pembangunan dan revitalisasi pasar pariaman ini akan memakan dana sekitar Rp120 miliar dari APBN, sesuai Instruksi Presiden RI dengan target setahun siap hingga penghujung 2019. Hadir dalam rapat, Forkopimda, Anggota DPRD Kota Pariaman M Yasin, OPD, Ketua APPSI Kota Pariaman Darmawan Darlis, KAN, Niniak mamak dan tokoh masyarakat se-Kota Pariaman. (efa)














