SUNGAI SAPIH, METRO–Sebagai bentuk peduli Pemerintah Kota Padang di bidang pendidikan, Wako Hendri Septa meresmikan Ruang Kelas Baru (RKB) untuk menunjang fasilitas pembelajaran di SDN 10 Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji, Selasa (20/6).
Wako menuturkan pembangunan ruang kelas baru merupakan salah satu program unggulan pemerintah Kota Padang untuk mewujudkan masyarakat yang madani di bidang pendidikan.
“Di tahun sebelumnya kita juga meresmikan beberapa ruang kelas baru di beberapa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Alhamdulillah hari ini kita saksikan peresmiam RKB di SDN 10 Sungai Sapih,” lanjutnya.
Dikatakannya, dengan pembangunan RKB ini dapat membawa perubahan, salah satunya siswa dapat mengikuti pembelajaran hanya satu shift, sebelumnya dengan keterbatasan ruang kelas dibagi menjadi dua shift.
“Kita tambah dua kali lipat untuk menunjang fasilitas pembelajaran, yang dulunya hanya 11 ruang kelas, sekarang bertambah 11 ruang baru dan 1 ruang labor. Jadi totalnya sekarang ada 23 ruang,” ungkap wako.
Tak hanya itu, wako terus berupaya untuk melakukan penambahan RKB di sekolah lainnya. ”Tentunya ini membutuhkan proses yang bertahap untuk menyelesaikan program kita. Dengan penambahan ruang kelas baru ini, sehingga kita memastikan proses pembelajaran hanya dilakukan hanya satu shift saja, supaya anak-anak semangat jika belajar di pagi hari, karena merekalah yang akan meneruskan bangsa ini,” terang Hendri Septa.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Yopi Krislova mengatakan siswa SDN 10 Sungai Sapih berjumlah 649 orang. “Tentunya dengan penambahan RKB ini siswa tidak lagi belajar dengan dua shift, sehingga dapat melahirkan semangat dan suasana yang baru dan anak-anak nantinya dapat menorehkan prestasi,” harapnya.
Sementara itu, Kepala SDN 10 Sungai Sapih, Rahmawati mengucapkan terima kasih kepada Pemko Padang yang telah menambah RKB untuk menunjang pembelajaran. “Semoga dengan penambahan RKB dapat memajukan pendidikan di Kota Padang,” harapnya. Adapun pembangunan ruang kelas baru menelan biaya Rp7,3 miliar dengan menggunakan dana APBD. (cr2)
