PADANG, METRO–Anggota DPR RI asal Sumbar Andre Rosiade terus berkeliling untuk mencarikan solusi keluhan masyarakat. Jumat-Sabtu (16-17/6), Andre mendatangi empat Kabupaten dan Kota, untuk memastikan warga mendapatkan sinyal telekomunikasi, aliran listrik, gas elpiji 3 Kg bersubsidi dan beasiswa untuk siswa kurang mampu.
Anggota Komisi VI DPR itu memulai kunjungannya ke Tanahdatar Jumat pagi. Mendatangi Jorong Sungai Salak, Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas yang puluhan tahun tanpa sinyal telekomunikasi. Di tangan Andre, sebuah menara BTS (Base Transceiver Station) berdiri di daerah yang dapat disebut terisolir ini. Andre datang didampingi Bupati Tanahdatar Eka Putra dan perwakilan Telkomsel Sumbar M Fahd Husein.
Wali Nagari Koto Tangah Beni Hasbullah berterima kasih kepada Andre Rosiade atas dukungannya mendirikan tower di daerah itu. “Terima kasih pak Andre, sudah puluhan tahun masyarakat mengidamkan berdirinya tower di Sungai Salak. Akhirnya terkabulkan,” katanya. Usulan tower itu awalnya disampaikan mantan Camat Salimpauang Abramis Yuzi, putra asli Sungai Salak.
Katanya, karena tidak adanya tower, nagari itu disebut terbelakang. Bahkan untuk berkomunikasi dengan keluarga di rantau, masyarakat harus keluar untuk mencari jaringan. “Semenjak adanya tower telekomunikasi ini di Jorong Sungai Salak, masyarakat telah bisa berkomunikasi bahkan video call dengan keluarga di rantau,” katanya.
Bupati Eka Putra menyebut, jika semua anggota DPR RI seperti Andre Rosiade, maka Sumbar akan maju. “Karena kami di Pemerintah Daerah juga butuh akses ke pusat. Dengan adanya Pak Andre, semuanya berjalan dengan baik dan kami sangat terbantu,” katanya.
Dengan keberadaan BTS itu, kata Andre, warga di Jorong Sungai Salak, bisa menikmati internet. “Ada 900 kepala keluarga KK di Jorong Sungai Salak, Nagari Koto Tangah yang bisa menikmati sinyal Telkomsel saat ini,” katanya.
Kata Andre, Bupati juga meminta pembangunan BTS di Sungai Patai dalam tiga hingga empat bulan ke depan. “Ini komitmen kami sebagai anggota DPR RI dengan berkolaborasi membangun Sumbar, karena membangun Sumbar itu harus dilakukan berkolaborasi. Tidak bisa sendiri atau sekelompok tertentu saja,” tuturnya yang langsung berkoordinasi dengan direksi Telkomsel melalui telepon.
Usai dari Tanjung Emas, Andre bersama Eka Putra menuju Jorong Kandang Malabuang, Nagari Lawang Mandahiling, Kecamatan Salimpauang. Ratusan warga di sana meminta difasilitasi pemasangan instalasi listrik. Karena sejak puluhan tahun tinggal di daerah itu tidak pernah menikmati listrik. “Tolonglah pak, kami sudah lama hidup tanpa listrik di sini,” curhat Eli (43), warga setempat.
Eli dan ibu-ibu lainnya mengaku, aliran listrik sangat dibutuhkan warga karena sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Selama ini, dirinya hanya menggunakan penerangan buatan dari kaleng susu. “Kalau menggunakan lampu togok, itu susah sekarang. Minyak tanah sudah payah mencarinya,” katanya.
Andre mengatakan, telah menyampaikan aspirasi ke PLN. Dia berharap keinginan warga itu segera terwujud. “Mudah-mudahan, dalam tiga bulan ke depan Jorong ini sudah bisa mendapatkan aliran listrik,” kata Ketua DPD Gerindra Sumbar itu.
Kata Andre, melihat medan atau lokasi di jorong itu sangat terjal dan berliku-liku, diperlukan infrastruktur yang banyak untuk membuat listrik sampai di sana. Dibutuhkan tiang listrik rendah 39 unit, 12 unit tiang menengah dan satu trafo. Maka, ratusan rumah yang berada di lokasi bisa dialiri listrik. “Kami sebagai anggota Komisi VI yang bermitra dengan BUMN, telah mendapatkan kepastian dari direksi PLN. Semoga bisa segera dipasang,” kata Andre.
Operasi Pasar Gas 3 Kg
Jumat Sore, Andre juga mendatangi Bukittinggi dan Padangpanjang untuk memastikan tidak ada lagi kelangkaan gas elpiji 3 Kg. Andre didampingi Wali Kota Bukittinggi Erman Safar dan Wali Kota Padangpanjang Fadly Amran saat melihat distribusi gas bersubsidi itu di dua pangkalan berbeda.
Andre meminta Pertamina dan Pemda mengurai permasalahan kelangkaan gas 3 Kg. Salah satu caranya dengan mengadakan operasi pasar, seperti yang dilakukan di Bukittinggi dan Padangpanjang. “Pertamina sudah meningkatkan kuota per hari dari 2.900 ke 5.600 tabung gas 3 Kg untuk mengantisipasi kelangkaan di Bukittinggi. Di Padangpanjang pun juga, dari 2 ribu ke 3 ribu tabung per hari. Harapan kami, tentu kelangkaan ini seharusnya bisa diatasi,” kata Andre.
Andre juga sudah meminta Wali Kota Padangpanjang, Fadly Amran dan Sales Area Manager (SAM) Sumbar PT Pertamina Patra Niaga, Narotama Aulis Fazri untuk berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk mengantisipasi adanya kecurangan dan pidana lain. “Jangan sampai masyarakat yang tidak berhak, atau pelanggaran yang dilakukan dengan membawa gas 3 KG untuk industri atau disuntik ke 12 KG, ini yang menjadi PR Pertamina serta pemerintah kabupaten dan kota,” katanya.
Sebagai anggota DPR RI, Andre terus memasilitasi dan berkomunikasi dengan Pertamina. “Alhamdulillah, Pertamina sudah seminggu ini melakukan operasi pasar besar-besaran. Hari ini juga contoh, Padang Panjang dari 2 ribu tabung per hari ditingkatkan 3 ribu tabung. Bukittinggi dari 2.900 tabung per hari menjadi 5.600 tabung per hari,” katanya yang berharap, kelangkaan gas bisa teratasi.
Sementara itu, SAM Sumbar PT Pertamina Patra Niaga, Narotama mengatakan, penyaluran gas elpiji ke Sumbar sudah melebihi 100 persen kuota yang ditetapkan. “Pertamina itu sudah over ke 107 persen, jadi memang kami mendapatkan aspirasi masyarakat dan Andre Rosiade, ini memang harus diurai, dahulunya kenapa seperti ini,” katanya.
Bagikan Beasiswa
Sabtu (17/6), Andre Rosiade menyalurkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) untuk ratusan siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Padang. Penyerahan secara simbolis dilakukan di Rumah Dinas Wali Kota Padang Hendri Septa, Sabtu (17/6/2023) pagi.
Hendri Septa mengucapkan terima kasih kepada Andre Rosiade yang begitu peduli terhadap pembangunan Padang. Tidak hanya pembangunan fisik, Andre juga memberikan bantuan berupa beasiswa PIP dari pusat. Ratusan siswa penerima akan sangat terbantu. “Alhamdulillah, pak Andre udah banyak berbuat untuk masyarakat Kota Padang dan Sumbar umumnya,” kata Hendri didampingi Plh Sekda Arfian dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Yopi Krislova.
Andre mengatakan, jumlah siswa yang menerima beasiswa PIP melalui dirinya mencapai 283 orang siswa SD dan 35 siswa SMP atau totalnya 318 orang. Beasiswa yang didapatkan bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan biaya sekolah anak-anak yang menerimanya.
Kolaborasi
Apa yang dilakukan Andre Rosiade selama Jumat-Sabtu itu dicermati dari lain sisi oleh pengamat politik Universitas Andalas (Unand) Padang, Ilham Adelino Azre. Dia melihat, kunjungan Andre ke setiap Kabupaten dan Kota kemarin, selalu didampingi oleh kepala daerah, baik di Tanahdatar, Bukittingi, Padangpanjang dan Padang.
Hal ini agak berbeda dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi yang banyak dikeluhkan, kurang melibatkan Bupati dan Wali Kota saat datang. Realitas yang terjadi atas peran Gubernur selaku wakil pemerintah dalam melaksanakan fungsi koordinasi, pembinaan dan pengawasan terhadap Kabupaten/Kota terkesan terjadi ketidakharmonisan.
“Beberapa analisis menyebutkan hal tersebut terjadi karena perbedaan partai politik yang menaungi Kepala Daerah tersebut, sehingga menyulitkan Gubernur dalam melaksanakan perannya dalam koordinasi, kolaborasi dan sinergi pembangunan dengan Bupati dan Wali Kota,” kata peneliti Spektrum Politika Institute ini.
Katanya, sinyalemen ini dapat dilihat ketika tidak hadirnya Bupati/Walikota dalam beberapa kunjungan Gubernur ke daerah dan ketidahadiran Bupati/Walikota dalam Rakor yang diadakan oleh Pemprov Sumbar. Namun hal sebaliknya Bupati/Walikota cenderung hadir dalam mendampingi kegiatan Anggota DPR RI Andre Rosiade, walaupun juga berbeda Partai. Andre dari Gerindra, Eka Putra Demokrat, Fadly Amran NasDem, Hendri Septa PAN, dan Erman Safar Gerindra.
“Kolaborasi dan sinergi dalam membangun Sumbar ini ditunjukkan Andre Rosiade anggota DPR RI ketika berkunjung dan membawa program ke daerah, dan juga membawa Bupati/Wako se-Sumbar dalam melakukan lobby atau kunjungan ke beberapa Kementerian untuk percepatan pembangunan di Sumbar,” kata kandidat Doktor Ilmu Politik ini.
Azre menyebut, politik kebersamaan yang dijalankan Andre Rosiade dengan beberapa kepala daerah di Sumbar merupakan perwujudan atau ekspresi dari sikap saling percaya (mutual trust). Akan menjadi modal utama dalam pencapaian kehidupan masyarakat Sumatra Barat yang lebih maju, adil dan sejahtera pada masa depan.
“Hal ini secara tidak langsung pada jangka panjang akan mendeligitimasi kewibawaan Gubernur. Masyarakat tentu akan berpikir cerdas, mengapa Andre Rosiade mampu membangun kolaborasi dan komunikasi yang baik dengan Bupati/Walikota, walaupun berbeda partai,” sebutnya. (*)
