PADANG, METRO —Dinas Pertanian dan Pangan Kota Padang memprediksi kebutuhan sapi kurban tahun ini mencapai 6.000 ekor. Jumlah ini diperkirakan sama dengan Hari Raya Idul Adha tahun sebelumnya.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Padang, Sofia Hariani mengatakan, tahun ini ketersediaan sapi kurban yang berasal dari Kota Padang hanya mampu memenuhi sebanyak 40%.
“Kota Padang hanya mampu memenuhi sekitar 40% saja dari jumlah 6000 ekor sapi tersebut. Dan 60% lagi dipasok dari daerah kabupaten / kota lain di Sumatera Barat, seperti Sijunjung, Padangpariaman, Tanahdatar, Solok, Pesisir Selatan dan daerah tetangga lain,” ungkap Sofia Hariani, kemarin.
Jelang hari raya kurban ini, menurut Sofia, pihaknya juga meminta para pembeli dan juga pemilik peternakan untuk tetap mewaspadai wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Karena itu, syarat dari sapi kurban harus sudah divaksin PMK dan tentunya harus sehat pemeriksaan fisik yang akan dilakukan oleh Dinas Pertanian serta cukup umur sebagai hewan kurban.
“Sapi yang menjadi hewan kurban harus sudah melalui tahap pemeriksaan dan sudah divaksin PMK fisiknya sehat serta yang terpenting cukup umur yaitu 2 tahun yang ditandai dengan lepasnya satu gigi,”” jelasnya
“Kita di kota Padang melakukan pemeriksaan-pemeriksaan terhadap hewan-hewan kurban yang berada di kandang-kandang penampungan. Setelah menyelesaikan tahap pemeriksaan fisik dan divaksin, selanjutnya diberikan label sehat serta SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan),” katanya lagi.
Ia juga menjelaskan, Bidang Kesehatan Hewan sudah melakukan persiapan pengecekan kesehatan hewan yang dilaksanakan di Minggu ini. Nantinya, tujuh hari sebelum Hari Raya Idul Adha, tidak ada lagi pemeriksaan kesehatan terhadap hewan-hewan kurban tersebut.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat Kota Padang terutama panitia masjid untuk membeli hewan kurban yang sudah mendapat label sehat yang diberikan oleh Dinas Pertanian Kota Padang.
“Agar panitia kurban dapat membeli sapi kurban yang memiliki penning di telinga sebagai penanda bahwa sapi tersebut sudah di vaksin, dan menggunakan label sehat berwarna oranye yang di pasang di tali pelawannya,”
Selain itu, Sofia juga mengingatkan kepada masyarakat agar tidak membeli sapi kurban yang tidak ada riwayat kesehatannya seperti belum divaksin serta yang tidak memiliki label sehat. (cr2)
