PADANGPARIAMAN, METRO – Murid SDN 24 Padang Polongan, Kecamatan IV Koto Aua Malintang, Padangpariaman, terpaksa harus belajar di teras sekolah. Karena sekolah mereka digembok atau dipalang penjaga sekolah sebagai pemiliki tanah.
Jefri, seorang murid menyampaikan, terpaksa belajar beralaskan karung, dengan posisi menulis menelungkup, tanpa papan tulis dan meja belajar. Tidak jarang juga jadi sasaran gigitan nyamuk saat belajar di teras. “Kita harus belajar dengan posisi menelungkup juga menjadi sasaran gigitan nyamuk,” keluh jefri.
Kepala SDN 24 Padang Polongan, Yusmarni mengakui kondisi memprihatinkan guru dan murid harus belajar dengan posisi berdiri. Semenjak sekolah digembok oleh penjaga sekolah yang juga pemilik tanah tempat berdirinya sekolah tersebut.
“Penjaga sekolah menuntut kenaikan gajinya sesuai dengan UMR (upah minimum regional). Sesuai kesepakatan pemilik tanah denan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padangpariaman,” kata Yusmarni.
Upaya penyelesaian sudah dilakukan pihak sekolah dengan pemerintah Padangpariaman. Namun sampai saat belum ada tanda-tanda adanya solusi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padangpariaman, Rahmang mengungkapkan akan menyelesaikannya besok (hari ini-red) dengan pihak yang bersangkutan agar PBM (proses belajar mengajar) murid bisa berjalan seperti semula.
“Kita besok akan mengadakan pertemuan untuk menyelesaikan persoalan ini. Semua pihak akan kita panggil agar penyelesaiannya bisa secara bermusyawarah,” kata dia. (z)