SUDIRMAN, METRO – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, kondisi cuaca beberapa hari ke depan di wilayah Sumbar berpotensi hujan ringan dan berawan. Kondisi tersebut diperkirakan terjadi pada sejumlah wilayah, antara lain Padang, Padangpariaman dan Agam.
“Saat siang dan sore hari diprediksi akan hujan ringan hingga sedang, di Padang Pariaman, Agam, Bukittinggi, TanahDatar, Sawahlunto, Pasaman, Pesisir Selatan dan Kepulauan Mentawai,” kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha, Senin (21/1).
Sementara di malam hari terang Yudha, diprakirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di wilayah Padanpariaman, Padang, Solok, Agam, Bukittinggi, Tanahdatar, Sawahlunto, Pasaman, Pesisir Selatan dan Kepulauan Mentawai.
“Sedangkan dini hari, diprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas sedang–lebat disertai petir/kilat dan angin kencang di wilayah Kepulaian Mentawai, Pasaman Barat, Agam, Bukittinggi, Limapuluh Kota, Payakumbuh, Padangpariaman, Pariaman, Padang, Pesisir Selatan, dan dapat meluas ke wilayah sekitarnya,” ujarnya.
Yudha menambahkan, adapun suhu udara di wilayah Sulawbar, dalam kisaran antara 18 sampai 29 derajat celcius. Dengan kelembaban udara 70 hingga 98 persen. Kemudian angin barat daya-barat laut 8 sampai 30 kilometer per jam.
“Kalau untuk peringatan dini, masyarakat diimbau untuk mewaspadai gelombang tinggi yang diperkirakan setinggi 3,0 hingga 3,5 meter di Samudera Hindia Barat, Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano Bengkulu hingga Samudera Hindia Barat Bengkulu,” kata Yudha.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPDB Sumbar, Rumainur mengatakan, masyarakat mesti selalu siaga dan waspada, sehingga dapat mengantisipasi jatuhnya korban jiwa. Selain itu masyarakat agar tidak terlalu lelap tidur ketika terjadi hujan di malam hari.
“Kepada masyarakat yang lokasinya pernah terjadi longsor agar selalu siaga,” ujar Rumainur.
Apabila terjadi hujan dengan durasi yang cukup lama, kata Rumainur, masyarakat jangan tidur terlelap. Harus ada pergantian piket dalam mengantisipasi hal yang buruk untuk mengurangi resiko bencana.
Rumainur mengatakan, sudah mempersiapkan personel dan peralatan, dalam mengantisipasi korban jiwa. Juga sosialisasi kepada masyarakat melalui BPBD kabupaten dan kota.
“BPBD kabupaten dan kota jauh hari sudah melakukan sosialisasi jauh lebih dari musim hujan tiba, sekarang musim hujan sudah tiba mengingatkan masyarakat agar tidak rugi, rugi dalam artian kata rugi karena lambat penanganan, rugi kekurangan pengetahuan. Makanya sosialisasi sudah dilakukan terutama kepada masyarakat di titik rawan banjir longsor,” pungkasnya. (mil)