AGAM, METRO–Anggota DPRD Sumbar asal Kabupaten Agam, Nofrizon, memutuskan mantap untuk pisah jalan dengan partai Demokrat dalam menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang. Nofrizon mengaku tidak lagi menjadi calon legislatif dari partai Demokrat untuk Pemilihan Legislatif 2024. “Saya tidak lagi nyaleg dari Demokrat di Pileg 2024 mendatang. Namun Insyaallah saya tetap maju pada pemilihan 2024,” ucap Nofrizon kepada wartawan, di Lubukbasung, Minggu (21/5).
Ia mengaku sedang mengalami persoalan internal dengan Partai Demokrat saat ini. Persoalan dia dengan Demokrat kata Nofrizon, karena tidak sejalan lagi dengan pimpinan partai. Meski pisah jalan, ia memastikan tetap akan maju pada Pileg 2024 dan bermanuver ke partai lain.
Saat ini, dirinya telah memasang sejumlah baliho pengumuman di Dapil Sumbar III (Bukittinggi-Agam). Baliho tersebut berisi pernyataan tentang dia tidak lagi di Partai Demokrat pada Pemilu 2024. “Lewat baliho itu saya ingin memberitahu masyarakat dan konstituen saya bahwa saya maju Pemilu 2024 tidak sebagai Caleg Demokrat lagi,” tegas dia.
Nofrizon sendiri enggan memberitahu saat ditanya pada partai apa dia akan berlabuh setelah meninggalkan Demokrat. “Persoalan saya dengan partai menyangkut kenyamanan diri. Di mana saya pindah partai, lihat saja nanti di DCT KPU,” jawabnya.
Pada kesempatan itu, Nofrizon turut menyoroti polemik mundurnya Irwan Fikri dari jabatan sebagai Wakil Bupati Agam. Menurutnya, Irwan Fikri mundur dari kursi Wabup Agam kemungkinan besar untuk menggantikan posisinya di DPRD Sumbar. “Kemunduran beliau sebagai wakil bupati berkemungkinan berkaitan dengan saya. Beliau terindikasi ingin menggantikan saya di DPRD Sumbar,” ucapnya.
Ia menambahkan, sebagai warga Agam sekaligus wakil rakyat, ia menyayangkan mundurnya Irwan Fikri dari kursi Wabup Agam. Terlebih dengan alasan tak sejalan dengan bupati dan baru mengungkapkannya ke publik di saat-saat memasuki tahun politik.
“Tentu ini menimbulkan berbagai perspektif dan penilaian. Ini kurang elok dan mungkin ada tujuan politis yang lain. Jangan masyarakat dipengaruhi dengan hal-hal berbagai prespektif penilaian,” sebutnya.
















