SEBANYAK 74 penggiat pariwisata khususnya di bidang transportasi yang biasa dikenal dengan sopir pariwisata, melaksanakan rapat kerja tahunan di hotel dymens Bukittinggi, belum lama ini. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka lebih mengenalkan keberadaan sopir yang tergabung dalam tourism driver community, ditengah kepariwisataan Sumbar.
Ketua Tourism Driver Community (TDC), Aseng Bresco menjelaskan, organisasi ini dibuat untuk lebih membangun kebersamaan antara sopir pariwisata yang ada di Sumbar. Selain bersilaturrahmi, rapat kerja dilaksanakan untuk menyusun program dan juga menyamakan persepsi antar seluruh anggota TDC itu sendiri.
“TDC memang baru saja didirikan. Namun saat ini sudah ada 124 anggota yang berasal dari seluruh Sumbar. Kami hadir untuk lebih memperkokoh posisi sopir di tengah kepariwisataan Sumbar, agar tidak dipandang sebelah mata,” jelas Aseng.
Aseng Bresco, menambahkan, para anggota Tourism Driver Community Minangkabau ini, berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para wisatawan yang menggunakan jasa mereka sebagai sopir pariwisata. Sehingga tercermin, para pariwisata di Sumbar dapat bekerja secara profesional dan tentunya menambah daya tarik para wisatawan yang berkunjung.
“Seluruh anggota dilengkapi id card dan seragam. Para sopir pariwisata juga dibekali ilmu kepariwisataan agar dapat melayani penumpang dengan maksimal. Dengan memberikan keamanan dan kenyaman bagi wisatawan, tentunya akan berdampak pada penilaian positif serta menambah nilai jual kepariwisataan Sumbar,” ujar Aseng.
Tourism Driver Community Minangkabau, siap memberikan layanan terbaik dan mengantar para pengguna jasa mereka dengan aman dan nyaman.
Keberadaan TDC Minangkabau, dengan motto salam, sapa, senyum, dinilai dapat memberikan kontribusi positif bagi bidang transportasi dan juga pariwisata Sumbar. Sehingga posisi Tourism Driver Community Minangkabau, bisa saja disejajarkan dengan Asita, HPI, ASPPI, PHRI dan sejumlah organisasi bidang layanan jasa kepariwistaaan lainnya. (rel/mil)