SUDIRMAN, METRO – Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) di sepanjang Jalan Khatib Sulaiman yang bakal disulap menjadi lokasi Car Free Day (CFD), terus menuai kritikan. Kali ini datang dari Anggota DPRD Kota Padang, Maidestal Hari Mahesa.
Menurut kader PPP ini, untuk CFD, tidak tepat memilih Jalan Khatib Sulaiman. Selain banyak masyarakat berinvestasi besar di kawasan itu, juga ada beberapa objek vital di lokasi tersebut. Selain itu, juga dikhawatirkan bisa mempengaruhi usaha-usaha kecil masyarakat yang ada di sekitarnya.
Mahesa yang memiliki daerah pemilihan di seputaran kawasan tersebut, mengaku banyak mendapat laporan dan keluhan dari sejumlah warga. Baik yang memiki usaha usaha kecil maupun yang berdomisili di sepanjang kawasan tersebut.
“Mereka mengaku resah, selain akan kesulitan keluar masuk dari tempat tinggal mereka, juga akan mempengarui pendapatan bagi pedagang-pedagang kecil yang berada dekat dengan Jalan Khatib Sulaiman,” ungkapnya.
Mahesa mengingatkan kembali, agar pemerintah mempertimbangkan hal tersebut dan perlu kembali dilakukan kajian ulang tentang kelayakannya. “Kan masih banyak lokasi-lokasi lainnya. Selama ini kan sudah ada CFD di kawasan GOR H Agus Salim, kenapa tidak disitu saja dipusatkan. Apalagi lokasinya berdekatan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahrga (Dispora) Sumbar, Adib Fikri mengatakan, pada 20 Januari 2019 nanti sekaligus diadakan launching CFD Jalan Khatib Sulaiman. Di kegiatan CFD Jalan Khatib Sulaiman tersebut, kata Adib, akan diisi dengan aktivitas olahraga, budaya, pemungutan sampah dan ada pesta rakyat.
“CFD ini sudah menjadi program yang akan dilaksanakan di Dispora. Melalui CFD maka kebutuhan berolahraga itu bukan hanya sekedar olah raga saja, tapi juga bisa menjadi gaya hidup sehat dan bebas sampah,” ujar Adib saat jumpa pers di Dispora Sumbar, Kamis (17/1).
Ada pun jalan yang akan digunakan terang Adib, yakni sepanjang Jalan Khatib Sulaiman mulai dari Masjid Raya Sumbar hingga ke Rumah Makan Lamun Ombak. Untuk waktu pelaksanaan sebut Adib, dimulai pukul 06.00 WIB sampai dengan 10.00 WIB. Dimana CFD direncanakan bakal digelar satu minggu sekali di hari Minggu.
“Untuk jalur kanan nantinya akan diisi olahraga yang sifatnya fast, misalnya sepatu roda, lari pagi. Jalur tengah, disediakan bagi lansia, pejalan kaki dan kereta dorong bayi, dan jalur kiri olah raga yang dimunculkan di sana misalnya futsal, trek panahan, basket,” kata Adib.
“Intinya, selama jam CFD tidak ada kendaraan melintas. Sebaliknya masyarakat bisa bersepeda maupun jalan kaki. Bahkan tujuan kegiatan adalah mendukung program pemerintah berupa mengurangi emisi asap gas buang kendaraan dan itu baik untuk kesehatan,” kata Adib lagi.
Adib menyebutkan, CFD ini muncul dari ide perusahaan-perusahaan yang tergabung pada Indonesia Marketing Association (IMA). Sekaligus, memperingati 70 tahun pahlawan Khatib Sulaiman. Ia berharap, agar kegiatan CFD ini tidak terputus sehingga bisa menjadi rutinitas warga setiap Minggu pagi.
“Nantinya kita akan kemas CFD di Jalan Khatib Sulaiman ini berbeda dengan di GOR Agus Salim. Dimana penuh dengan aktifitas olahraga, ada senam zumba, sepanjang Jalan khatib akan disediakan spot-spot olahraga sehingga memang murni untuk menuju hidup sehat,” ucap Adib.
Terkait jalur alternatif, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota dan Provinsi, serta pihak kepolisian. Sudah dilakukan survei, kepadatan di Jalan Khatib Sulaiman. Nantinya, bus Trans Padang akan dialihkan.
“Perkantoran di Jalan Khatib Sulaiman akan dijadikan tempat parkir dan area untuk UMKM berjualan. Trotoar, badan jalan tidak boleh untuk berdagang. Jangan sama dengan di GOR Agus Salim, sudah tidak layak dijadikan tempat berolahraga,” pungkasnya. (hsb/mil)













