AGAM, METRO–Seorang pria paruh baya ditemukan dalam kondisi tergantung di dalam kandang sapi di Nagari Biaro Gadang, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Senin (6/2) sekitar pukul 12.00 WIB. Penemuan mayat itu sontak saja membuat warga setempat gempar.
Seketika, kandang sapi itu dikerumuni oleh warga yang ingin melihat mayat tergantung tersebut. Usut punya usut, mayat itu diketahui berinisial HI (51). Korban pertama kali ditemukan oleh istrinya sendiri sepulang bekerja dari sawahnya.
Tak lama usai penemuan mayat itu, Polisi dari Polres Bukittinggi dan Polsek IV Angkat Candung juga datang untuk melakukan identifikasi dan olah TKP. Setelah itu, jenazah korban dievakuasi ke rumahnya yang berada tidak jauh dari kandang sapi.
Namun, dari keterangan pihak keluarga, terungkap jika korban ternyata sudah dua kali melakukan percobaan bunuh diri. Percobaan bunuh diri itu, dilakukan korban akibat sakit pada bagian dada yang dideritanya sejak lama. Namun, dua kali percobaan bunuh diri sebelumnya itu berhasil digagalkan oleh istri korban.
“Kami menerima laporan dari warga sekitar pukul 12.30 WIB. Sampai di lokasi, kami menemukan korban H sudah meninggal dunia dengan keadaan tergantung menggunakan seutas tali yang diikatkan ke tiang kandang sapi,” kata Kapolsek IV Angkat Candung, AKP Saherman.
AKP Saherman menuturkan, setelah dilakukan pengambilan dokumentasi, pihaknya bersama petugas kesehatan dan Tim Inafis mengevakuasi jenazah korban untuk memastikan keadaannya.
“Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan luar oleh dokter dari pihak puskesmas, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Selanjutnya pihak keluarga menerima keadaan korban dan membawa korban ke rumah duka untuk disemayamkan,” katanya.
Dijelaskan AKP Saherman, korban pertama kali ditemukan oleh istrinya sendiri. Berdasarkan dari keterangan saksi, diketahui H terakhir bertemu dengan istrinya saat pulang mengantar anak mereka ke sekolah. Setelah itu saksi berpamitan ke sawah.
“Sepulangnya dari sawah, istri korban yang berjalan kaki menuju rumahnya malah menemukan korban dalam keadaan tergantung di dalam sebuah tempat peternakan sapi yang ada di dekat rumahnya,” ujar AKP Saherman.
Mendapati suaminya tergantung, dikatakan AKP Saherman, istri korban spontan berteriak minta tolong kepada warga. Mendengar teriakan itu, warga pun beramai-ramai datang ke lokasi dan kemudian melaporkan penemuan mayat itu ke Polsek.
“Untuk sementara, dari pendalaman kasus ini, diketahui H mengalami sakit dan diduga pernah ingin melakukan aksi bunuh diri sebelumnya namun bisa dihalangi, sehingga niatnya bunuh diri gagal,” jelas AKP Saherman.
Sementara, Ps Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal mengatakan, dari keterangan istri korban, percobaan bunuh diri itu sudah dua kali dilakukannya. Saat ini adalah yang ketiga kalinya, dan korban meninggal dunia dengan posisi gantung diri.
“Hasil olah TKP dan pemeriksaan luar, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Diduga, korban murni gantung diri karena tak sanggup menahan sakit yang dideritanya itu,” pungkasnya. (pry)