PADANG ARO, METRO–Kabupaten Solsel ikuti pameran The Jakarta International Handicraft Trade Fair atau Inacraft 2022. Dalam acara ini dipamerkan berbagai macam kerajinan tangan asli Solok Selatan yang memiliki kualitas terbaik dan siap dipasarkan hingga ke pasar internasional.
Kehadiran Solok Selatan dalam even ini diwakili oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan menjadi salah satu dari 370 partisipan yang ikut hadir.
Ketua Dekranasda Solok Selatan Erniati Khairunas mengatakan pameran ini ditujukan untuk memperkenalkan produk asli Solok Selatan di pasar yang lebih luas. Selain itu juga menjadi ajang untuk melakukan perbaikan dan pembaharuan agar produk tersebut menjadi lebih baik.
“Dengan keikutsertaan Solok Selatan pada ajang Inacraft Tahun 2022 ini, diharapkan produk-produk UMKM kita lebih dikenal masyarakat Indonesia dan Internasional. Kemudian untuk melirik pangsa pasar yang lebih luas, kita akan lakukan berbagai pembaharuan terhadap produk-produk UMKM tersebut,” katanya, Rabu (26/10).
Produk yang dipamerkan berupa kain sulaman, bordir, dan produk hijab yang merepresentasikan kekayaan kerajinan tangan asli Solok Selatan.
Ia mengharapkan seluruh perantau Sumatera Barat, khususnya Solok Selatan bisa berkunjung ke booth pameran Solok Selatan. Terlebih pengunjung acara ini tidak dikenakan biaya untuk masuk ke lokasi acara.
Dalam kegiatannya ini, Erniati didampingi oleh wakilnya, Bet Yulian Efi Ketua IKA Solok Selatan drg. Elmira Widya Arnoli.
Kegiatan ini akan berlangsung selama lima hari, mulai 26-30 Oktober 2022 mendatang, bertempat di Jakarta Convention Center (JCC). Kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah pusat untuk memperkuat UMKM, dengan menyediakan pembiayaan dan pemasaran produknya.
“Pasar domestik kita menjadi andalan. Saya yakin dengan kegiatan Incaraft mampu meningkatkan penjualan UMKM sehingga mampu memitigasi meminimalisasi resesi global,” kata Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif saat membuka acara tersebut.
Diketahui, Inacraft merupakan kegiatan pameran kerajinan bertaraf international yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku di sektor kerajinan. Kegiatan kedua di tahun ini mengangkat tema From Smart Village to Global Market dan dilaksanakan secara hybrid, online dan offline. (ade)
