TANAHDATAR, METRO–Upaya Pemerintah Kabupaten Tanah Datar untuk mengatasi jeratan rentenir yang menyebabkan masyarakat menjerit melalui Program Unggulan (Progul) Maksimalkan Pemberantasan Rentenir Agar Hilang (Makan Rendang) di Tanah Datar terus dilakukan.
Diakui Bupati Eka Putra, SE, MM jika progul ini realisasinya masih rendah, dari Rp18 miliar anggaran yang disediakan pasca dilaunching Maret yang lalu baru terealisasi sekitar Rp1 miliar.
Hal itu disampaikannya ketika rapat evaluasi pelaksanaan Program Satu Rumah Satu Hafizh/zah, dengan guru-guru tahfiz se-Tanah Datar di Aula Islamic Senter Pagaruyung, Senin (10/10).
“Program Makan Rendang adalah salah satu dari beberapa progul yang telah dilaunching Pemkab Tanah Datar yang tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat. Program Makan Rendang ini tidak lain dari upaya Pemda Tanah Datar menghapus praktik jasa keuangan yang sangat mencekik masyarakat atau lebih dikenal rentenir,” ucap Eka Putra.
Terkait program satu rumah satu hafiz/hafizah yang ditandai dengan stiker yang terpasang di rumah-rumah dikatakan Eka Putra, bagi nagari yang terbanyak akan diprioritaskan untuk bantuan dari Pemda dan BAZNAS, seperti Bansos Pendidikan, Bantuan Produktif BAZNAS, Rehab Rumah dari Pemda dan BAZNAS serta Bantuan Sosial lainnya.
Kabag Kesra Setda Tanah Datar Dadan Hendarsyah mengatakan dari data Verifikator untuk rumah-rumah tahfizh yang teregistrasi saat ini berjumlah 188 Rumah Tahfizh (RT) dengan jumlah santri sebanyak 8.915 santri yang tersebar di 14 kecamatan, serta tim verifikator sebanyak 28 orang, masing-masing 2 perkecamatan.
Sementara untuk guru tahfizh dikatakannya sebanyak 400 orang dan akan dibuatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) sehingga akan memudahkan dalam mendapatkan program dan bantuan dari pemerintah.
Turut hadir saat rapat evaluasi program satu rumah satu hafizh/zah tersebut Asisten Pemerintahan dan Kesra Elizar, Kadis Sosial Afrizon, Kadis Pendidikan Riswandi dan beberapa pejabat daerah lainnya. (ant)
