PADANGPANJANG, METRO – Seluruh program pembangunan di Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) Pemerintah Kota (Pemko) Padangpanjang dituntut mampu merealisasikan program pembangunan. Tidak ada program yang tercecer, tegas Wali Kota Padangpanjang Fadly Amran, guna memaksimalkan penyerapan anggaran sekaligus mewujudkan keinginan masyarakat.
“Apa yang telah direncanakan dan menjadi program di OPD, saya tegaskan untuk bisa dilaksanakan. Artinya, pelaksanaan kegiatan tentunya akan terjadi penyerapan anggaran. Manfaat dari kegiatan ini, masyarakat tentunya bisa merasakan apa yang diprogramkan,” sebut Fadly, Jumat (4/1) di hadapan pimpinan OPD di Aula Kantor Balai Kota.
Melayani dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat Padangpanjang, Wako telah menyerahkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) pada Kepala OPD untuk bisa dipertanggungkawabkan. “DPA telah diserahkan sekaligus penandatangan komitmen Kepala ODP dalam menyukseskan program pembangunan kota Padangpanjang,” katanya.
Fadly mengatakan, setiap OPD harus bisa menjalankan program yang direncanakan agar bisa memenuhi kehendak masyarakat. Setiap anggaran yang telah direncanakan diharapkan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin agar mendapat hasil yang maksimal.
“Untuk 2019 ini saya intruksikan pada OPD tidak ada program yang tercecer hingga menjadi Silpa. Manfaatkan dan pergunakan sebaik mungkin agar mendapatkan hasil yang maksimal,” ujarnya.
Berbagai penghargaan diboyong ke ke Kota “Serambi Mekah” diharapkan dapat menjadi cambuk dan motivasi menjadikan menjadi daerah smart city secara sepenuhnya.
Fadly juga memaparkan beberapa proses pembangunan yang akan dilakukan sepanjang tahun 2019 ini. Mulai dari program lampu jalan bertenaga surya oleh Kementrian ESDM hingga pembuatan taman edukasi Wardah Point. Program yang akan dilaksanakan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat.
“Jika program yang ditawarkan dari berbagai investor tidak berdampak pada masyarakat maka kita tidak akan laksanakan,” tambahnya.
Sekda Padangpanjang Martoni meyampaikan, untuk anggaran tahun 2019 ini tidak menjadi Silpa (sisa lebih penggunaan anggaran). Hal tersebut tentunya akan menjadi tantangan tersendiri pada 2019. “Meski susah bergerak, diharapkan tidak menjadi penghambat dalam percepatan pembangunan,” ujar Martoni.
Dikatakannya, upaya memaksimalkan kinerja OPD sekaligus memonitoring pelaksanaan kegiatan, pihaknya akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) guna meninjau dan memastikan sejauh mana realisasi kegiatan. “Kita akan lakukan sidak. Untuk waktu dan tempat itu belum bisa kita beberkan. Pastinya pada jam dinas,” kata Martoni. (adv)











