PADANG, METRO–Prestasi membanggakan berhasil diraih Putri Naila Safira, siswi SMAN 1 Padang Panjang, pada ajang Lomba Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tingkat nasional tahun 2022. Anak pertama dari dua bersaudara pasangan dr Romi Yusardi, SPM dan dr Dewi Sulystyawati itu berhasil meraih juara I dan dinobatkan sebagai The Best Content Creators.
Lomba Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan digelar, 12-15 September 2022 di Jakarta. Putri mengungkapkan, dalam perlombaan ini dirinya menciptakan inovasi berupa penggunaan komik elektronik (digital) dalam penyebaran informasi cepat dan tepat untuk kawula muda.
Selain itu, dirinya juga menciptakan animasi yang mengedukasi generasi muda tentang keselamatan berlalu lintas. “Edukasi ini dimulai dari hal-hal sederhana. Seperti para pelajar pergi ke sekolah menggunakan helm dan tidak boleh di bawah umur,” ungkap perempuan berkacamata ini di sela-sela Peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas), Senin (19/9) di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumbar.
Putri yang fasih berbahasa Inggris dan Jepang ini mengakui, dirinya berhasil meraih prestasi ini tidak terlepas dari dukungan SMAN 1 Padang Panjang dan Dishub Kota Padang Panjang dan Dishub Provinsi Sumbar.
Putri berharap kepada teman-temannya di SMA dan pelajar SMP manapun di Sumbar, agar bersama-sama menciptakan dan menimbulkan kepedulian terhadap lalu lintas.
“Pelajar, baik SMA sederajat dna SMP agar jadi agent of change mengubah keadaan lalu lintas jadi lebih baik, untuk menuju Indonesian Future Transort yang lebih baik lagi,” harapnya.
Sementara, Guru Pembimbing Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Dra Ideal Mesra mengatakan, persiapan siswa yang mengikuti lomba tingkat nasional ini sudah bertahun-tahun dilaksanakan. Mulai dari persiapan untuk public speakingnya, persiapan content, penguasaan materi, presentasi dan inovasi.
“Dengan persiapan yang maksimal ini membuahkan hasil yang maksimal, Putri berhasil meraih juara I nasional. Ini prestasi yang membanggakan. Karena ini pertama kali Sumbar meraih prestasi tingkat nasional untuk ajang ini,” ungkap Guru SMAN 1 Padang Panjang ini.
Kepala SMAN 1 Padang Panjang, Budi Hermawan mengatakan, pihak sekolah selalu mendukung talenta siswanya untuk mengikuti berbagai perlombaan dan olympiade tingkat sekolah.
Baik lomba non akademiknya maupun lomba akademik. Termasuk juga prestasi akademiknya juga menjadi perhatian sekolah. Semuanya sesuai dengan kompetensi dan potensi siswa.
Termasuk mengikuti lomba Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tingkat nasional tahun 2022 ini. Di mana setiap tahunnya SMAN 1 Padang Panjang selalu ikut serta dalam perlombaan ini,” terangnya.
Budi berharap dengan capaian prestasi siswa yang mengikuti berbagai perlombaan ini diharapkan dapat menjadi tiket bagi siswa tersebut untuk dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi terbaik nantinya.
Pada perlombaan tingkat nasional tersebut, selain Putri, Provinsi Sumbar mengutus dua peserta juara Lomba Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tingkat Provinsi Sumbar. Yakni, juara II, Raheil Maqdis Anargya, dari SMA Al Islah di Bukittinggi dan juara III, Aaliyah Barakatullah Asura, dari SMAN 3 Painan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Raheil Maqdis Anargya mengungkapkan, dirinya dalam perlombaan itu menghadirkan inovasi untuk mengatasi polemik parkir liar dan tarif sembarangan.
Inovasi untuk atasi parkir liar ini berupa tekhnologi auto voice warning sensor dan vehicle sensor. Di mana, cara kerjanya menurut Raheil, sensor ini akan berbunyi jika vehicle sensor mendekati auto voice warning.
“Jadi ada bunyi yang memperingati dilarang parkir. Jika lima menit kendaran tidak dipindahkan, maka akan ada biaya tambahan yang masuk ke Samsat jika membayar pajak nantinya,” terangnya.
Sementara, Aaliyah Barakatullah Asura dalam inovasinya melahirkan sistem pendeteksi kecepatan, tiket dan tilang online yang mengatur lalu lintas untuk lebih tertib lagi.
Dalam penerapannya, membutuhkan aplikasi dan GPS. Di mana GPS diletakkan di dalam kendaraan. Sehingga kendaraan akan dapat diketahui apa saja pelanggarannya dan kecepatannya yang tersimpan di lineup yang dipegang oleh kepolisian. “Dengan alat ini, semua peraturan lalu lintas bisa diaktualisasikan di manapun. Ide lahirnya aplikasi ini, banyaknya angka kecelakaan lalu lintas yang disebabkan balap liar yang menggunakan kecepatan tinggi,” ungkapnya. (fan)
