BUKITTINGGI,METRO–Kebakaran hebat terjadi di kawasan permukiman padat penduduk di awasan Barumbuang belakang Terminal dan Pasar Aur Kuning, Kelurahan Tarok Dipo, Kota Bukittinggi, Kamis (15/9). Sebanyak lima unit rumah ludes dilahap si jago merah dan 30 jiwa terpaksa kehilangan tempat tinggal.
Untungnya, dalam musibah kebakaran itu tidak ada menimbulkan korban jiwa. Namun, kebakaran yang ditaksir menimbulkan kerugian hingga ratusan juta rupiah, sempat membuat warga setempat panik lantaran takut api semakin meluas, mengingat padatnya permukiman di sana.
Selain menimbulkan kepanikan, kebakaran ini membuat kemacetan panjang karena ramainya warga ke lokasinya yang juga bersebelahan dengan sekolah dasar. Hampir satu jam berjibaku, petugas Damkar pun akhirnya berhasil memadamkan api.
Menurut warga setempat, api berasal dari penumpukan barang bekas yang dikumpulkan pemilik rumah di salah satu pekarangan.
“Pastinya saya tidak tahu juga karena apa, yang terlihat asal api dari barang bekas yang ditumpuk di sudut pekarangan dari lima petak rumah ini,” kata Rinto Simbolon (62), Kamis.
Beberapa unit mobil pemadam kebakaran dari berbagai daerah tampak mengevakuasi dan berhasil memadamkan api yang menimbulkan perhatian warga Bukittinggi.
Rinto mengatakan rumah kayu itu sudah berdiri sejak lama di daerah setempat dan terkadang juga mengalami kebanjiran.
“Sering kena banjir juga, rumah itu ditempati saudara kami dari warga Sumatra Utara, sebagiannya pemulung dan buruh,” kata dia.
Kapolsek Kota Bukittinggi, Kompol Rita Suryani mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran.
“Ada sekitar 30 jiwa yang terdampak, kami kerja sama dengan Pemkot Bukittinggi untuk penanganan korban hingga tempat tinggal sementara,” kata Kompol Rita.
Kabid Opersasi Dinas Damkar, Havid Febrian menyebut ada lima armada dari Kota Bukittinggi dan dua lainnya dari Kabupaten Agam.
“Proses pemadaman sekitar 45 menit, api cepat membesar karena bangunan dari kayu, kerugian ratusan juta, kami mengimbau kewaspadaan warga,” kata dia. (pry)
