PADANG, METRO–Meski dipicu persoalan ekonomi, disana sini harga barang kebutuhan sehari hari melambung tinggi, namun semangat jamaah Masjid Attaubah, Kompleks Griya Permata Tabing Banda Gadang, Kecamatan Nanggalo, tetap menggebu. Dimotori Ketua Masjid Erizal Labai,MPD, Ketua Pelaksana Imam Gunawan, M.Kom, Sekretaris Sunardi dan Penasehat AKBP Andi Sentoso, SH, tahun ini Masjid Attaubah berhasil mengumpulkan sebanyak 76 orang peserta kurban.
Dengan biaya masing masing peserta FRp2,4 juta, ketua pelaksana mendapatkan 8 ekor sapi dengan rata rata berat 75-80 KG. “Alhamdulillah, saat ini jamaah Masjid Attaubah berhasil mendapatkan 8 ekor sapi dengan 500 lembar kupon daging yang dibagikan kepada masyarakat yang patut penerimanya,” ujar Ketua Masjid Erizal Labai,MPD, Ketua Pelaksana Imam Gunawan, M.Kom, Sekretaris Sunardi dan Penasehat AKBP Andi Sentoso, SH, kepada POSMETRO di lokasi.
Pada hari Raya Idul Adha 1443 H tahun 2022, kita tahu bagaimana sulitnya ekonomi. Kebutuhan sehari hari naik. Namun kesempatan yang baik ini semangat kita tetap ada, meski tahun lalu jumlah sapi berjuimlah 10 ekor.
Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban ini, sebut Andi Sentosa, dikisah Nabi Ibrahim ini kemudian dimaknai dengan pengorbanan untuk yang dicintai. Sejak saat itu, umat Islam melakukan kurban, yaitu memberikan sebagian hartanya untuk dibelikan hewan qurban, menyembelih, memakan, dan membagikannya kepada orang-orang sekitar, termasuk orang miskin. Meskipun, praktik kurban sebenarnya sudah dilaksanakan putra Nabi Adam yakni Qabil dan Habil. Diceritakan bahwa kurban yang diterima adalah kurban Habil bukan Qabil. Itu pun bukan daging atau darah yang Allah terima namun ketulusan hati dan ketakwaan dari si pemberi kurban. “Idul Adha, itu artinya pengorbanan kita memberikan apa yang kita cintai dari harta benda kepada orang lain dengan maksud ibadah kepada Allah,” ujar Andi Sentosa.
Kurban seperti menyucikan diri dan harta kita. Tak cuma itu, rasa kasih sayang dan peduli terhadap sesama bisa kita tumbuhkan dan tunjukan di hari ini. “Agar kita menjadi peka terhadap kehidupan di dunia bahwa apa yang dari Allah akan kembali kepada Allah,” tambah Imam Gunawan. (ped)
