LIMAPULUH KOTA, METRO – Material longsor kembali menimbun seluruh badan jalan penghubung Sumbar-Riau di dekat Jembatan Kembar di bawah Fly Over Kelok Sembilan dari arah Riau, di Jorong Aia Putiah, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Rabu (12/12) sekitar pukul 13.00 WIB.
Akibatnya, arus lalu lintas transportasi dari dua arah putus total. Longsor dipicu tingginya curah hujan turun dengan waktu lama di wilayah Aia Putiah sejak siang pukul 12.00 WIB. Satu unit alat berat dari Dinas PUPR Limapuluh Kota berhasil mengevakuasi material longsor yang terdiri dari tanah, batu dan kayu sepanjang 15 meter dengan tinggi 2-3 meter.
”Memang longsor kembali terjadi di sebelah yang kemarin. Jalan sementara ditutup, karena alat berat masih terus bekerja melakukan pembersihan material longsor. Dibantu masyarakat setempat dan pihak Kepolisian dari Polres Lima Puluh Kota, BPBD dan Instansi terkait lainnya,” sebut Camat Harau, Andri Yasmen, di lokasi longsor.
Disampaikan Camat, kondisi tebing di samping kanan jalan dari arah Payakumbuh itu cukup tinggi. Dimana mencapai 25 meter dengan tingkat kemiringan cukub tegak dan kondisi tanah terbilang rapuh.
”Kondisi tebing jalan memang tinggi. Dalam dua pekan ini sudah dua kali terjadi longsor dilokasi, kemudian dipenghujung November kemarin juga dilokasi yang sama terjadi longsor, sehingga dengan sekarang sudah tiga kali terjadi longsor dalam waktu berdekatan,” sebut Camat.
Di lokasi selama beberapa jam dilakukan evakuasi material longsor, arus lalulintas ditutup total. Sehingga antrian kenderaan yang menunggu dari dua arah sampai Lubuak Bangku atau lebih satu kilometer dari lokasi terjadinya bencana longsor.
Kapolres Limapuluh Kota AKBP Haris Hadis bersama Kapolsek Harau, AKP Harry M Putra dan Satuan Lalu Lintas melakukan pengaturan arus lalu lintas. Kapolres menyampaikan kepada pengguna jalan Sumbar-Riau untuk berhati-hati mengingat sering terjadi longsor di lokasi.
Dia juga meminta agar pihak terkait melakukan kajian untuk mencarikan solusi agar longsor dilokasi tidak terus terjadi berulang-ulang. “Longsor kembali berulang, dan kalau kita lihat kondisinya rawan dan berpotensi terjadinya longsor. Maka kita meminta agar pihak terkait supaya melakukan kajian untuk mencari solusi,” harap Kapolres yang dekat dengan masyarakat ini.
Akibat longsor ini, jalan Sumbar-Riau sempat ditutup total selama tiga jam. Kemudian kenderaan bisa lewat dengan sistim buka tutup sebelum kembali normal. “Ada Tiga jam jalan ditutup,” tambah Kapolsek Harau, AKP Harry M.Putra.
Sebelumnya, Jumat (7/12) sekitar pukul 06.00 Wib pagi di tempat yang sama juga terjadi longsor yang mengakibatkan kagetan panjang dan jalan Sumbar-Riau ditutup total. Sempat beberapa jam dilakukan penutupan jalan sebelum akhirnya kembali normal sekitar pukul 10.00 Wib.
Rabu (21/11) sekitar pukul 18.00 WIB, jalan lintas Sumbar Riau di Jorong Aia Putiah, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, juga tertimbun material longsor. Meski hanya menutupi sebagian bahu jalan, namun transportasi Sumbar Riau sempat terganggu.
Sedikitnya 6 orang petugas dari Satuan Lalulintas Polres Lima Puluh Kota saat itu melakukan pengaturan arus lalin dengan sistem buka tutup hampir selama 2 jam. Buruntung saat kejadian kondisi lalulintas dalam kondisi sepi, sehingga tidak menimbulkan kemacetan panjang dari dua arah.
Kasat Lantas Polres Limapuluh Kota, AKP Herman menyebut bahwa material longsor hanya menimbun bahu jalan. Agar tidak menimbulkan kecelakaan akibat kondisi jalan licin disebabkan material longsor berupa tanah dan batuan, maka 6 orang personel lalu lintas bertugas mengatur kendaraan dari dua arah.
“Memang kita melakukan sistem buka tutup akibat material longsor menimbun sebagian bahu jalan Sumbar-Riau di Aia Putiah sebelum Fly Over Kelok Sembilan dari arah Payakumbuh. Hanya berlangsung selama 2 jam, kemudian arus lalin kembali normal. Mengingat alat berat berada tidak jauh dari lokasi longsor,” jelas Herman. (us)












