PADANG, METRO – Hujan deras yang mengguyur Kota Padang sejak Selasa (11/12) malam, hingga Rabu (12/12) pagi, mengakibatkan bukit Panorama II, tepatnya di Kawasan Air Banjang , Sitinjaulawik, Kecamatan Lubuk Kilangan longsor dan menutupi badan jalan. Akibatnya, arus lalu lintas Padang-Solok lumpuh total.
Informasi yang dihimpun POSMETRO, peristiwa longsornya bukit Panorama II ini terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Arus lalu lintas terganggu, baik yang datang dari arah Solok menuju Kota Padang maupun sebaliknya.
Beruntung tidak ada korban jiwa. Namun satu unit minibus jenis Toyota Avanza nyaris jadi sasaran tebing runtuh saat melintas di kawasan itu. Tingginya gundukan material tanah dan banyaknya kayu yang tumbang, membuat kendaraan tidak bisa bergerak untuk mencari celah melewati longsor.
Sejumlah pengemudi pun terpaksa menunggu lama, hingga bantuan datangnya membersihkan badan jalan. Ketinggian tumpukan material longsor diperkirakan mencapi 2-3 meter. Sementara tinggi permukaan yang longsor berada di ketinggian 15-20 meter.
Satu unit alat berat (loader) bantuan PT Semen Padang tiba di lokasi sekitar pukul 05.15 WIB. Untuk membersihan material longsor. Tidak hanya itu, satuan lainnya seperti Satlantas, BPBD Kota Padang, Shabara Polresta Padang, Polsek Lubukkilangan dan BNPB juga bersama-sama turun ke lokasi kejadian.
Sebagian petugas membuka jalan. Khusus satuan Lalu Lintas (Satlantas) dan Shabara Polresta Padang mengatur kelancaran lalu lintas. Awalnya, dengan sistem pola buka tutup dan kemudian membuka dua jalur.
Nur (43), warga Provinsi Lampung, pengemudi yang ikut terjebak longsor menceritakan, akibat longsor itu, bus yang dia tumpangi tidak bisa lewat. Bersama 7 temanya, dia terpaksa naik ojek dari Lubuak Lasiah ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM), karena ingin berangkat ke Jakarta.
“Kami harus sampai pukul 12.00 WIB di BIM. Karena pesawat take off pukul 12.30 WIB. Saya dan teman terpaksa naik ojek dengan biaya Rp150 per orang” kata Nur.
Sementara, Putri (24), warga Pessel yang juga kebetulan pulang dari rumah keluarganya di Solok mengatakan, dia sempat panik akibat longsor tersebut. Kenapa tidak, dia akan mengikuti ujian PNS tahap tiga di Gunungpanggilun, Padang.
“Saya mesti sampai di lokasi ujian pukul 11.30 WIB. Ini merupakan ujian penentu nasib saya untuk menjadi PNS tenaga kesehatan di Pesisir Selatan. Saya sudah cepat berangkat dari Solok, tapi musibah longsor tiba-tiba saja menghambat” jelasnya.
Kasatlantas Polresta Padang, Kompol Asril Prasetya mengatakan, sekitar pukul 09.00 WIB satu alat berat didatangkan lagi dari arah Kabupaten Solok. Agar fokus pembersihan jalan kembali ditutup. Badan jalan baru benar-benar bersih dari meterial longsor sekitar pukul 11.30 WIB. Arus lalu lintas pun kembali normal.
Sebelumnya, arus lalu lintas yang benar-benar lumpuh itu sekitar 5 jam lamanya. Antrwan kendaraan terjadi sekitar 3 KM. Baik dari arah Solok maupun Kota Padang. Untuk mengurai padatnya tumpukan kendaraan, sambil pembersihan juga dilakukan pembukaan dua jalur.
Seperti diketahui, ruas jalan Padang-Solok ini merupakan salah satu dari tiga alternatif jalan akses Padang menuju Bukittinggi akibat ambuknya jembatan di Kawasan Kayutanam, Padangpariaman, Senin (10/12).
Kapolsek Lubukkilangan AKP Sukur Hendri Saputra menyebut, ada satu unit mobil yang nyaris tertimpa material longsor. “Kita mendapatkan laporan petugas piket Polsek Luki, terjadi longsor di kawasan Panorama II dan nyaris menimpa satu unit mobil yang sedang melintas,” kata Sukur.
Beruntung, mobil tersebut hanya bagian belakang yang tertimpa pohon yang terbawa longsor. Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang Edi Hasymi mengatakan terjadinya longsor ini diduga disebabkan karena tingginya curah hujan.
“Hingga satu minggu ke depan, bahkan sampai awal Januari 2018 diprediksi cuaca masih ektrem. Kita telah mengantisipasi ini dengan berkerja sama dengan pihak TRC PT Semen Padang yang selalu stand by dekat lokasi,” kata Edi.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang melintasi kawasan Lubukparaku, terutama saat hujan dan malam hari agar berhati-hati. Sebab daerah ini merupakan zona rawan longsor dan sebaiknya tidak melintasi jalan ini pada malam hari. (hsb)














