TABING, METRO–Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah melepas keberangkatan jemaah haji Kloter I Embarkasi Kota Padang, Sabtu (5/6) di Asrama Haji Tabing Kota Padang. Kepada jemaah haji yang diberangkatkan pagi itu, Mahyeldi berpesan agar ikhlas dalam melaksanakan ibadah haji.
“Syarat utama haji adalah ikhlas. Bagaimana menyerahkan diri utuh kepada Allah SWT. Pengalaman saya ikut haji, bahkan saya bikin surat wasiat kepada istri. Saya minta istri, surat wasiat hanya dibuka ketika saya tidak pulang. Artinya, keikhlasan menyiapkan segala sesuatunya bagi yang ditinggal, saat kita melaksanakan haji,” ungkap Mahyeldi saat memberikan arahan kepada jemaah haji.
Mahyeldi juga meminta, agar jemaah haji mempersiapkan semua bekal di tanah suci Mekkah dengan baik dari rumah. Selama melaksanakan ibadah haji, jemaah juga diminta satu komando untuk mengikuti arahan dari petugas haji nantinya.
Mahyeldi juga mengingatkan, pergi melaksanakan ibadah haji menjawab panggilan Allah SWT. Karena itu, doa-doa yang diucapkan jemaah haji di tanah suci itu dijamin mabrur.
“Tolong doakan Sumbar aman, nyaman dan jauh dari musibah. Doakan pemimpinnya dapat terbangun semangat kebersamaan yang makin kuat dan makin kokohnya persatuan dan kesatuan,” harap Mahyeldi.
“Tolong doakan juga masyarakat Sumbar senantiasa dalam bimbingan Allah. Semoga penyelenggaraan haji tahun ini dan masa mendatang lebih baik lagi,” tambahnya lagi.
Mahyeldi mengungkapkan, walaupun Pemerintah Arab Saudi meningkatkan biaya penyelenggaraan haji tahun ini, namun DPR RI dan pemerintah tidak mau membebankan rakyatnya. Pemerintah dan DPR memilih menambah anggaran melalui APBN untuk menutupi tambahan biaya yang diminta Arab Saudi.
“Apa yang dilakukan pemerintah dan DPR RI ini demi kecintaan kepada rakyatnya agar tidak terbebani dalam melaksanakan ibadah haji,” ucap Mahyeldi.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumbar, Helmi mengatakan, penyelenggaraan haji tahun ini yang pertama kali dilaksanakan. Karena sejak pandemi Covid-19, pemerintah sudah dua tahun tidak menyelenggarakan haji.
Helmi juga menambahkan, jumlah jemaah haji Embarkasi Padang keseluruhan mencapai 2.881 jemaah. Terdiri dari, jemaah haji dari Provinsi Sumbar seanyak 2.106 jemaah dan juga ada sebanyak 747 jemaah dari Provinsi Bengkulu. Selain jemaah haji, juga terapat 28 petugas kloter yang diberangkatkan.
Tahun ini juga terdapat delapan kloter jemaah haji Embarkasi Padang. Satu kloter terdiri dari 389 jemaah dan empat petugas kloter. Jemaah haji Embarkasi Padang diberangkatkan dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menuju Bandara King Abdul Aziz.
Untuk kloter I Embarkasi Padang ini, jemaah haji termuda bernama Mayang Sari Ramadis, berusia 26 tahun berdomisili di Jalan Wisma Indah 7 Parupuk Tabing Kota Padang.
Khusus untuk penyelenggaraan haji tahun ini, persiapan yang dilakukan jemaah sudah dilaksanakan sejak 2020. Di mana jemaah rutin melaksanakan manasik haji sepanjang tahun. Selain itu, untuk mencegah penyebaran Covid-19, semua jemaah haji dan petugas kloter juga sudah test PCR yang dilaksanakan 72 jam sebelum keberangkatan. “Hasil test PCR, semuanya negatif Covid-19,” ungkap Helmi.
Sementara, Sekretaris Dirjend Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag, Ahmad Abdulah mengatakan, pelayanan penyelenggaraan jemaah haji harus ditingkatkan dari tahun ke tahun. Pemerintah berusaha konsisten melaksanakannya, agar legitimasi masyarakat terhadap pemerintah terus meningkat.
Pada penyelenggaraan haji tahun ini, Pemerintah Arab Saudi mengonfirmasikan agar pemerintah memenuhi kewajibannya untuk menambah biaya haji sebesar Rp1,5 triliun. Ini tugas yang paling berat bagi pemerintah.
Untuk itu, pemerintah langsung mengkomunikasikan dengan DPR RI, untuk mengajukan usulan anggaran sebesar Rp1,5 triliun. Berkat dukungan DPR RI usulan anggaran tersebut dapat dipenuhi.
“Tambahan anggaran ini dalam rangka memberikan perhatian, perlindungan dan mendukung jemaah haji agar bisa berangkat tahun ini. Karena dua tahun penyelenggaraan haji ditiadakan berdampak antrian menjadi cukup panjang,” ungkapnya.
Ahmad Abdullah juga berpesan kepada jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci, agar menjaga ketertiban, mentaati aturan ketua kloter, rombongan dan regu. Semuanya mesti dilaksanakan agar bisa terselenggara dengan baik.
Ahmad Abdullah juga mengingatkan jemaah menjaga kesehatan, pola makan dan istirahat. Pasalnya, di Arab Saudi cuaca panasnya meningkat hingga 40 sampai 46 derajat celcius.
“Kendalikan diri karena cuaca sangat ekstrim. Agar tidak terlalu banyak keluar dari lingkungan pemondokan. Banyak istirahat. Jaga fisik. Pemerintah juga sudag meningkatkan layanan untuk makan jemaah, dengan tiga kali makan sehari. Dulunya hanya dua kali makan sehari,” ucapnya.
Anggota Komisi VIII DPR RI, Asli Chaidir mengatakan, pelaksanaan haji tahun ini dengan pembatasan khusus kuota haji dan batas usia 65 tahun. Hal ini dilakukan karena penyelenggaraan haji masih dalam kondisi pandemi Covid-19. “Mudah-mudahan tahun depan tidak ada lagi pembatasan kuota,” harapnya.
Penyelenggaran ibadah haji tahun ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya, baik dari segi jemaah, kondisi di Negara Arab Saudi dan kebijakan pemerintah lainnya. “Karena itu, keberhasilan penyelenggaraan haji tahun ini sangat menentukan penyelenggaraan ibadah haji tahun berikutnya,” harapnya.
Asli Chaidir juga mengatakan, kenaikan biaya haji tahun ini ada tiga paket komponen yang mempengaruhi. Yakni, biaya perjalanan haji, tekhnical landing dan selisih kurs kontrak penerbangan.
Dari hasil pembahasan dengan Menteri Agama, disepakati biaya haji tahun ini sebesar Rp39 juta. Sementara total biaya haji mencapai Rp81 juta per jemaah. Jemaah hanya membayar biaya perjalanan saja. Total biaya lainnya dipenuhi melalui dana manfaat hasil investasi biaya haji.
Selain itu juga ada penambahan anggaran sebesar Rp1,5 triliun melalui APBN. “Anggaran ini salah satunya untuk tambahan biaya Rp17 juta per jemaah selama berada di tenda. Jadi jemaah tidak dibebankan biaya lainnya di Arab Saudi,” ucapnya.
Asli Chaidir juga mengingatkan, agar petugas haji diharapkan melayani jemaah haji sebagai tugas utama. Karena itu, jemaah haji yang menemukan masalah dan kesulitan segera kordinasikan dengan petugas haji nantinya. (fan)
