SIJUNJUNG, METRO–Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr Hasto Wardoyo, Sp OG (K) mengapresiasi upaya Pemkab Sijunjung untuk terus menekan angka stunting salah satunya dengan cara melibatkan pemerintah pusat.
Sijunjung menjadi daerah pertama di Sumbar yang membuat terobosan tersebut. Bahkan Kabupaten Sijunjung menjadi daerah pilihan untuk penerapan program penanganan stunting dari Pemerintah Pusat.
“Saya apresiasi Pemkab Sijunjung karena telah membuat terobosan seperti ini, serta menjadi daerah pertama di Sumbar yang melibatkan langsung pemerintah pusat dalam percepatan penanganan stunting,” tutur Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam kegiatan Gebyar Temu Kader Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) se-Kabupaten Sijunjung, di Gedung Pancasila, Muaro Sijunjung, Senin (30/5).
Dikatakannya, persoalan stunting tidak perlu ditutupi, karena program tersebut merupakan tugas bersama baik pemerintah pusat hingga tingkat pemerintahan paling bawah.
“Ini tugas kita yang harus diselesaikan bersama, upaya Pemkab Sijunjung sangat bagus, karena dengan ini nantinya akan menghasilkan program strategis, kita yakin Sijunjung bisa menjadi contoh bagi daerah lain nantinya,” terang mantan Bupati Kulonprogo, Yogyakarta itu.
Hasto Wardoyo menyebut, persoalan stunting tidak hanya disebabkan faktor ekonomi, tapi juga kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap pola yang diterapkan kepada anak. Sebab itu semua unsur harus proaktif, diiringi dengan pemerintah secara masif lakukan pengawasan.
Disebutkannya prevalensi stunting secara nasional adalah 24,4 persen, sedangkan toleransi WHO dibawah 20 persen. Sementara untuk Provinsi Sumatera Barat di angka 23 persen dan Kabupaten Sijunjung di angka 30,1 persen.
Sebagai percepatan penanganan stunting di Sijunjung, Satgas Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) dibentuk, dengan mendapat program dari BKKBN diantaranya melalui penambahan tenaga eksekutif dari pusat.
“Pengetahuan bagi masyarakat ini penting, karena ini juga salah satu faktor yang sangat mempengaruhi. Asupan gizi dan pola makan seimbang terhadap anak cendrung tidak terpenuhi, baik sejak masih di kandungan hingga lahir, yang disebabkan kurangnya pemahaman orang tua itu sendiri. Bukan semata faktor ekonomi,” ungkapnya.
“Kebiasaan seorang ibu, kadang mengasih anaknya mie instan, cemilan, serta berbagai jenis makanan yang asal saja. Mereka tak mau repot, bahkan terkadang anaknya masih bayi, balita. Padahal secara ekonomi mereka tergolong mampu. Untuk hal sederhana saja kan bisa mengolah telur menjadi asupan gizi anak. Jadi harus tetap perhatikan asupan gizi yang masuk,” terang Hasto.
Ke depannya, dikatakan Hasto, diperlukan kesadaran, pengetahuan, serta kepedulian setiap warga, mulai dari lingkungan keluarga. “Khususnya bagi para orang tua, jangan abai terhadap asupan gizi dan pola makan seimbang bagi anaknya mulai dari dalam masa kandungan. Berikut dapur sehat, sanitasi dan lingkungan sehat. Guna mencetak generasi sehat, cerdas, berkualitas,” tambahnya.
Kunjungan kerja Kepala BKKBN ke Sijunjung juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, Deputi Adpin BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumbar, Fatmawati, Wakil Bupati Sijunjung, Iraddatillah, Sekkab, Zefnihan, Kapolres, AKBP M Ikhwan Lazuardi, serta segenap pengurus dan jajaran TP-KK, GOW.
Kegiatan juga ditandai dengan pengukuhan dan deklarasi Tim Pendamping se-Kabupaten Sijunjung, launching Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsyat), Pelayanan KB MKJP, Audit Stunting serta Orientasi Teknis Ketahanan Keluarga Berbasis Kelompok Kegiatan (Poktan).
Sementara, Bupati Sijunjung, Benny Dwifa, mengucapkan terima kasih atas kedatangan Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo ke ranah Sijunjung, plus membawa sejumlah program strategis.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo beserta jajaran, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, dan unsur Forkompinda Sijunjung,” ujar Benny Dwifa.
Menurut Benny, dengan adanya komitmen yang diimplementasikan melalui program-program strategis, diharapkan Kabupaten Sijunjung segera dapat terbebas dari stunting. “Melalui program strategis nantinya kita harapkan mampu mencetak keluarga sehat berkualitas di setiap nagari, untuk mempersiapkan generasi hebat di Sijunjung nantinya,” papar Benny Dwifa.
Ditegaskan Benny, sejalan dengan target nasional, demi mewujudkan generasi emas 2025, Kabupaten Sijunjung juga siap untuk menjadi pilot project. “Guna menciptakan keluarga sehat, berkualitas, kita terus melakukan penanganan secara tepat dan terarah. Kita targetkan pada tahun 2024 angka Stunting di Sijunjung di angka 14 persen,” pungkas Benny Dwifa. (ndo)
