AIA PACAH, METRO–Seleksi pejabat untuk memilih Sekda Kota Padang terus berlanjut. Keenam peserta seleksi baru saja selesai mengikuti uji kompetensi di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau.
Hal itu diungkapkan Kepala BKPSDM Kota Padang Arfian. Keenam peserta itu adalah satu orang dari Kota Padangpanjang, satu orang dari Bukittinggi dan satu orang dari Solok. Sementara tiga orang lagi dari Kota Padang yakni kepala Bappeda Yeni Yuliza, Kepala Dinas Perdagangan Padang, Andree Algamar dan Staf Ahli Alfiadi.
“Sementara tim seleksinya terdiri dari lima orang dan diketuai oleh Alwis dari Pemprov Sumbar. Kemudian anggotanya, Andri Yurika, Nasir Ahmad, Prof. Asasri Warni dan Prof Busra,” ulasnya, kemarin.
Dijelaskan Arfian, setelah selesai uji kopetensi, proses seleksi akan dilanjutkan dengan pembuatan makalah pada tanggal 24 Mei nanti. Selanjutnya, tes wawancara pada tanggal 27 Mei. Nantinya serangkaian proses seleksi itu akan menghasilkan 3 pejabat dengan nilai tertinggi.
“Dari 3 nama itulah nanti akan dipilih satu orang,” pungkas Arfian.
Sebelumnya, Sekretaris Komisi I DPRD Padang, Budi Syahrial meminta Pemko Padang harus segera memiliki sekda defenitif. Karena wako saat ini juga tak ada pendampingnya wakil wali kota.
“Sekda Padang harus defenitif lagi. Karena program kota masih banyak yang akan dilaksanakan. Tentang pejabat yang baru dilantik, diucapkan selamat serta koordinasi segera di lokasi baru. Diharapkan bergerak cepat dan jangan lalai,” katanya.
Belum lagi dengan terpilihnya Wako Padang Hendri menjadi salah seorang Petugas Haji Daerah (PHD) Sumbar tahun 2022. Kanwil Kemenag Sumbar sudah mengumumkan 10 orang PHD setelah proses seleksi. Wako Hendri Septa menduduki posisi pertama dengan poin nilai tertinggi, total 88,04. Berturut-turut di bawahnya Asraf Chan, Mulyadi Muslim, Solsafad, Sudarman, Ito Hadi Sista, Aidil Alfin, Ramadhani Kirana Putra, Nilma, Muhammad Ridwan.
Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sumbar, Joben mengatakan, Hendri bersama PHD lainnya akan berada di tanah suci selama 40 hari mulai jamaah berangkat hingga kembali ke Sumbar.
“Sekarang, jika wako berangkat haji sebagai PPD Sumbar tentu Kota Padang akan kosong dalam kursi kepemimpinannya. Pergi haji itu kan tidak sebentar. Karena itu, Kota Padang harus segera memiliki sekda defenitif,” tegas Budi.
Selain itu, Budi juga menyentil tak jelasnya siapa pasangan wali kota hingga sekarang, karena kedua parpol tidak serius menyikapi. Jika PAN dan PKS mementingkan kebutuhan warga kota. Maka kursi Wawako sejatinya telah terisi.
“Target pembangunan kota masih banyak yang akan dikebut. Jangan berlalai lalai juga,” ucap kader Gerindra ini.
Ia mengatakan, kabarnya pak Wali Kota mau menunaikan ibadah haji tahun ini. Siapa akan urus kota,?. Wawako kosong, Sekda Pjs.
“Soal PKS telah menyurati PAN untuk mendudukkan Wawako namun respon dari PAN tidak ada. PKS mesti perlihatkan ke publik surat yang dilayangkan. Supaya warga tahu mana partai yang memperlambat proses pemilihan,” paparnya. (tin/ade)




















