AGAM, METRO–Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, mengerahkan 23 Puskesmas di daerah Agam untuk siaga siaga terhadap perkembangan atau penularan virus hepatitis misterius yang diduga telah menyerang balita di Solok. “Kita memberikan surat edaran kepada seluruh Puskesmas, karena Puskesmas merupakan garda terdepan yang bisa memastikan dan mencegah penularan hepatitis tersebut,” kata Kadis Kesehatan Agam, Hendri Rusdian, Rabu (11/5).
Ia mengatakan, petugas kesehatan Puskesmas bakal melihat anak-anak yang berobat atau memantau kalau ada keluhan-keluhan mengarah hepatitis tersebut. Kalau ada kita meminta kepada Petugas secepatnya melakukan pemeriksaan penunjang untuk bisa memastikan diagnosa apakah ini hepatitis akut yang saat ini sedang viral di negeri ini. “Ini salah satu antisipasi dan menyikapi perkembangan hepatitis yang sudah ada di negara kita,” kata Hendri.
Ia mengatakan, petugas kesehatan Puskesmas bisa memilah hepatitis yang dikeluhkan masyarakat terutama menyakiti anak-anak. Namun pihaknya berharap petugas kesehatan Puskesmas bisa melakukan diagnosa hepatitis akut ini sebaik-baiknya.
“Saya mengharapkan, masyarakat selalu koperatif Kalau ada anak-anaknya yang mengalami kesehatannya menurun segera periksa kan kepuskesmas atau rumah sakit terdekat agar kita bisa mengantisipasi penularan hepatitis itu,” kata Hendri.
Apalagi sudah mengimbau kepada petugas kesehatan bakal melihat kasus dan gejala dari hepatitis itu. Apabila gejala ringan, tentu bisa dirawat di Puskesmas atau di rumah. Namun gejala berat, bakal dilakukan penanganan intensif atau dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). “Dari informasi yang kita dapat bahwa penyebab hepatitis itu belum tau penyebabnya dan perlu pemeriksaan lebih lanjut apa jenis dan variannya,” kata Hendri.
Namun mengatasipasi hal tersebut kita dari Dinkes kabupaten dalam ketersediaan obat-obatan dan peralatan, masih cukup dan masih memadai di Agam. (pry)
