JAKARTA, METRO–Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berdasarkan hasil survei, Indonesia Polling Stastions (IPS) masih menempati posisi teratas mencapai 27,4 persen. Kemudian disusul, Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 18,9 persen dan urutan ketiga Anies Baswedan sebesar 15,9 persen.
Survei nasional terkait elektabilitas calon presiden (Capres) pada Pilpres 2024 ini dilakukan pada 8-18 Maret 2022 dengan responden sebanyak 1220 orang yang tersebar di 34 provinsi dengan margin error sebesar 2,8 persen.
“Mengingat tren elektabilitas Prabowo yang stabil di puncak survei dalam 1,5 tahun terakhir mengindikasikan peluang Prabowo untuk memimpin Indonesia menggantikan Presiden Jokowi pada 2024 nanti cukup terbuka lebar,” kata peneliti senior IPS, Alfin Sugianto dalam hasil surveinya, Senin (28/3).
Sementara itu, terkait elektabilitas partai politik, lanjut Alfin, elektabilitas PDIP masih tertinggi sebesar 20,9 persen. Disusul Partai Gerindra dengan persentase 16,5 persen. Kemudian urutan selanjutnya ada Partai Golkar 11,4 persen, Partai Demokrat 8,3 persen, PKS 7,7 persen dan PKB 7,1 persen.
“Jika tren positif tersebut bisa dipelihara, bukan tak mungkin Partai Gerindra akan bersaing ketat dengan PDI Perjuangan dalam memperebutkan posisi puncak pada Pemilu 2024 mendatang,” ungkap Alfin.
Terkait isu penundaan Pemilu yang belakangan ini berkembang di tengah masyarakat, ujar Alfin, mayoritas publik atau sebesar 74,6 persen menolak wacana yang dihembuskan Partai Golkar, PAN dan PKB. Serta kemudian muncul statemen Menko Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan yang juga mengklaim mempunyai big data terkait penundaan Pemilu.
“Sehingga publik beranggapan, resiko sosial, politik dan keamanan yang harus dibayar dari penundaan Pemilu cukup besar dan menurut masyarakat, wacana tersebut harus ditolak,” pungkas Alfin. (jpg)
