BUKITTINGGI, METRO–Kelompok Tani Baruah Saiyo Pulai Anak Aia, panen padi jenis kuruik kusuik. Secara simbolis panen juga dilakukan Wali Kota Bukittinggi, bersama Ketua DPRD, Sekda dan Kadispertan, Kamis (24/3). Ketua KTNA, Jamil Dt Panduko Nagari menjelaskan, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) berfungsi untuk menghimpun aspirasi masyarakat tani. Aspirasi tersebut disampaikan kepada pemerintah melalui dinas pertanian dan pangan. “Setiap tahunnya, KTNA mengadakan Penas dan untuk tahun ini, akann diadalan Pra Penas di Sulawesi Selatan pada bulan Juni depan,” jelas Jamil.
Kadis Pertanian dan Pangan Melwizardi menyampaikan, saat ini Bukittinggi memiliki 135 poktan dan 38 KWT. Pemko Bukittinggi tetap memperhatikan kesejahteraan petani, meskipun lahan pertanian di Bukittinggi tidak terlalu luas. “Pertanian masuk misi ketujuh RPJMD yaitu Hebat dalam sektor pertanian. Hari ini panen padi jenis kuruik kusuik setelah 135 hari tanam. Selain itu, pemerintah juga memberikan perhatian peternakan untuk dapat memproduksi susu kambing etawa,” jelas Melwizardi.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, mengapresiasi semangat para petani di Bukittinggi, meskipun minimnya lahan pertanian. Urusan pertanian bagaimana pokok tanam murah, harga jual tinggi. “Kami ambil dasar kegiatan bagaimana petani menanam dengan biaya murah dan bisa menjual dengan harga yang baik. Targetnya, bagaimana kita mampu mensejahterakan petani dan keluarganya,” ujar Erman.
Wako menambahkan, untuk tahun 2022 ini, Pemko telah menganggarkan Rp 2,5 miliar untuk program pertanian, yang dananya berada pada Dinas Pertanian dan Pangan.
Insya Allah tahun depan akan tingkatkan hibah langsung kepada petani ataupun kelompok tani yang ada di Bukittinggi, bersama nanti kita perjuangkan dengan HKTI Bukittinggi,” ujar Wako diamini Ketua DPRD Beny Yusrial dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Bukittinggi, Tasmon. (pry)
