TAN MALAKA, METRO–Profesi Satpol PP seharusnya hanya digeluti oleh kaum laki-laki. Karena, selain tugasnya yang berat juga sangat berisiko. Namun, menjadi seorang penegak peraturan daerah (perda) ini juga banyak diminati oleh kaum perempuan.
Seperti di Kota Padang, kurang lebih sekitar 42 orang perempuan-perempuan cantik, aktif dalam melaksanakan tugas. Mereka terbentuk dalam satu pleton yang bernama Pleton Praja Wanita. Bahkan, Pleton Praja Wanita ini juga dikomandoi oleh seorang komandan pleton yang juga perempuan.
Selain itu, diketahui rata-rata para perempuan ini berlatar belakang sebagai atlet bela diri. Sebut saja, Michel, yang ditugaskan sebagai Komandan Pleton Praja Wanita. Perempuan cantik ini menekuni bidang pencak silat, dan telah mengikuti berbagai kejuaraan, baik daerah maupun tingkat nasional.
“Saya bergabung di Satpol PP Padang dalam rekrutmen CPNS 2019 lalu. Saya senang bisa menjadi salah satu keluarga di Satpol PP Kota Padang ini,” sebut Michel, Senin (14/3).
Diceritakan Michel, meski mereka terdiri dari perempuan-perempuan bermental baja, namun tetap terkesan keibuannya. Kemampuan Pleton Praja Wanita dalam melaksanakan tugas di lapangan tak perlu diragukan lagi. “Setiap hari kita melakukan patroli di seluruh wilayah Kota Padang. Tentu ini pekerjaan yang penuh risiko dan tidak mudah, karena bersentuhan langsung dengan para pelanggar. Kami juga tak jarang mereka mendapat sambutan kasar oleh pelanggar perda tersebut,” cerita Michel.
Dengan sebuah unit kendaraan patroli bertuliskan Praja Wanita, anggota Satpol PP ini langsung melakukan penertiban secara persuasif terhadap temuan pelanggaran terutama Pedagang Kaki Lima (PKL), yang kerap ditemukan di trotoar maupun badan jalan, terutama jalan protokol.
Terlihat di lapangan dengan cakap dan humanis mereka mengimbau para pelanggar perda, agar lebih menaati aturan berlaku. Bahkan tak jarang banyak temuan pelanggaran, Praja Wanita ini juga sering kali melakukan penyitaan barang-barang milik PKL untuk diamankan ke Satpol PP Padang. Meski mereka terdiri dari perempuan-perempuan cantik nan lembut, namun mereka akan bersikap tegas dalam melakukan penindakan terhadap pelanggar perda.
Selain Michel ada juga sejumlah personel perempuan lainnya seperti Suci Kurnia Dewi. Praja Wanita ini adalah atlet dari cabang bela diri kempo. Pada PON Papua lalu, Suci berhasil meraih medali perunggu untuk Sumatera Barat.
Kemudian, ada Tiara Puja Kusuma dari karate bahkan sudah menjadi pelatih karate untuk Sumatera Barat. Selain itu, ada pula Mairina Nur Putri atlet dari cabang olahraga wushu. Prestasinya pun takal kalah cemerlang. Berbagai prestasi telah disumbangkan dari cabang olahraga bela diri dari negeri Cina ini.
Selain itu juga Tata dari cabor judo. “Dengan berbekal kemampuan bela diri tentu ini menjadi bekal untuk mereka dalam melaksanakan tugas sebagai penegak Perda Pemko Padang,” ulas Michel.
Sementara itu, Kasatpol PP Kota Padang Mursalim mengaku, Pleton Praja Wanita adalah salah satu unit kebanggaan dari Satpol PP Padang. Mereka ini ujung tombaknya Satpol PP dalam melakukan sosialisasi dan patroli wilayah di seluruh wilayah Kota Padang setiap hari.
“Jika di kepolisian ada Polwan, di Satpol PP pun ada Praja Wanita yang tugasnya tidak berbeda dengan Satpol PP yang laki-laki. Kita sangat bangga dengan keberadaan Praja Wanita Satpol PP Padang yang tangguh,” ungkap Mursalim.
Menurut dia, terkadang untuk menghadapi kekerasan, diperlukan hati yang lembut dan berparas cantik untuk menghindari gesekan di lapangan. “Mereka perempuan-perempuan cantik ini rela meninggalkan anak-anak dan keluarga mereka demi tugas dan tanggung jawab, semua itu agar Kota Padang tertib, tentram dan nyaman,” jelas Mursalim. (ade)
