BUKITTINGGI, METRO–Bukittinggi ini tidak seperti Bukittinggi dahulu, di mana dulu, agama dan budaya masih bisa menjaga anak -anak. Namun sekarang, banyak generasi muda yang menderita HIV, karena imbas orang tuanya mengidap HIV akibat pergaulan bebas, Narkoba dan perilaku menyimpang (LGBT).
Hal ini disampaikan Wali Kota Bukittinggi, saat membuka kegiatan pentas seni KB/TK Al Azhar Bukittinggi, di pendopo rumah dinas wako, Kamis (10/3).
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar berpesan, anak anak ibaratkan kertas putih yang masih bersih. Seperti apa goresan yang akan berbekas, tergantung orang tua, guru dan lingkungan. Untuk itu, berikanlah yang terbaik, agar mereka tumbuh menjadi generasi muda yang berkualitas, pintar dengan berlandasakan aqidah dan akhlak.
“Tidak hanya anak perempuan yang harus diperhatikan secara khusus, tapi anak laki laki juga. Perkembangan zaman harus diikuti tapi mereka harus tetap dikawal dan dilindungi. Khusus masa depan anak anak ini, jagalah lisan, karena akan membekas di hati dan pikiran mereka. Kita berikan yang baik, akan kita terima yang baik juga. Yayasan Al Azhar meninggalkan manfaat yang berguna bagi masa depan dunia dan akhirat. Kegiatan ini, tentunya akan munculkan jiwa kreatif anak anak serta mencintai agama, orang tua, guru dan budaya Minangkabau,” ungkap Erman.
Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak Kanak (TK) Al Azhar, gelar pentas seni, dengan tema “Satu Langkah Untuk Seribu Cita”. Para pelajar menampilkan kebolehan mereka di bidang agama seni dan budaya.
Kegiatan pentas seni ini, merupakan ajang untuk mengapresiasi anak anak, agar mereka berkreatifitas dengan baik. Kreatifitas yang dimunculkan, tetap berbalutkan budaya keislaman, untuk memurnikan aqidah berakhlaq mulia. (pry)
