AGAM, METRO–Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Agam mencatat jumlah kematian ikan keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya mencapai sebanyak 255 ton selama bulan Februari 2022.
Kepala DPKP Kabupaten Agam Rosva Deswira mengatakan, jumlah tersebut didapat dari hasil pendataan yang dilakukan penyuluh perikanan sejak beberapa hari lalu.
Ia menyebut, kematian ribuan ikan budidaya keramba ini terjadi 2 tahap dalam bulan Februari 2022 dan tersebar di 4 nagari, yakni Nagari Koto Malintang, Koto Gadang VI Koto, Koto Kaciak, dan Duo Koto. “Totalnya ada 255 ton ikan milik petani KJA di Danau Maninjau yang mengalami kematian massal selama bulan Februari ini,”ungkap Rosva, Rabu (23/2)
Ia merincikan, kematian massal ikan KJA tahap pertama terjadi pada 12 Februari di dua titik yakni Nagari Koto Malintang dan Nagari Duo Koto dengan jumlah total sebanyak 130 ton.
“Rinciannya 50 ton di Nagari Koto Malintang dan 80 ton di Nagari Duo Koto ikan yang mati secara mendadak,” ujar Rosva.
Sedangkan kematian massal ikan tahap kedua terjadi pada 19-20 Februari kemarin di tiga titik yakni Nagari Koto Malintang, Koto Gadang VI Koto, dan Koto Kaciak dengan jumlah total 125 ton.
“Sebanyak 125 ton ikan KJA di tiga titik mengalami kematian dengan massal pada 19-20 Februari kemarin. Dengan rincian Nagari Koto Malintang 65 ton, Koto Gadang VI Koto 30 ton, dan Koto Kaciak 30 ton,” ungkap Rosva.
Menurutnya, peristiwa kematian ikan budidaya jenis nila dan mas itu terjadi akibat berkurangnya oksigen di dalam yang dipengaruhi oleh faktor alam “Kadar oksigen di dalam danau berkurang, sehingga menyebabkan ikan budidaya keramba mengalami kematian secara massal. Selain itu buruknya kualitas air danau akibat fenomena upweeling juga menjadi salah satu pemicu matinya ikan budidaya tersebut,” jelas Rosva.
Menyikapi kondisi tersebut pihaknya menghimbau para petani KJA untuk tidak membuang bangkai ikan ke perairan danau agar tidak terjadi pencemaran lingkungan.
Selain itu, petani KJA juga diminta untuk segera melakukan langkah -langkah antisipasi kematian ikan massal dengan berbagai cara, seperti menunda menebar bibit hingga kualitas air membaik, melakukan panen lebih dini, dan memindahkan ikan ke kolam di darat. (pry)
