JAMBI, METRO–Sesosok mayat perempuan ditemukan dalam karung dengan kondisi sudah membusuk di rawa-rawa Desa Jumbak, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Jambi, Minggu (20/2) sekitar pukul 17.00 WIB. Penemuan mayat itu sontak menggempaarkan warga setempat.
Usut punya usut, mayat wanita itu ternyata yang ditemukan itu diketahui bernama Intan Sari (40) asal Tapiandanto Jujuhan Ilir yang tinggal di Blok C Kurnia Koto Selatan, Sungai Rumbai, Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat (Sumbar).
Diduga, Intan merupakan korban pembunuhan dan mayatnya sengaja dimasukkan dalam karung lalu dibuang oleh para terduga pelakunya di rawa-rawa untuk menghilangkan jejak. Apalagi, keluarga juga sudah kehilangan kontak dengan korban sejak 3 Februari 2022 lalu.
Saat ditemukan, kondisi tubuh intan sudah mengeluarkan bau yang sangat menyengat, karena tubuh korban sudah membusuk terbungkus karung putih. Bahkan, organ kaki kanan tinggal tulang, sehingga kuat dugaan korban sudah meninggal sudah lebih dari sepekan.
Polisi yang mendapat laporan adanya penemuan mayat itu pun langsung datang ke lokasi melakukan olah TKP lalu mengevakuasi jasad korban Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Hanafi Muaro Bungo untuk dilakukan autopsi.
Kapolres Bungo AKBPGuntur Saputro membenarkan adanya penemuan mayat perempuan tersebut. Menurutnya, sekitar 3 Februari 2022 korban pamit kepada adiknya Purwanti dari rumah di Blok C Desa Kurnia, Sungai Rumbai, Kabupaten Dharmasraya untuk mengunjungi saudaranya Sartono di di Dusun Siskaper Kecamatan Jujuhan.
“Namun, setelah korban pamit, pihak keluarga tak mengetahui lagi keberadaannya dan bahkan sudah hilang kontak. Karena korban tidak pulang juga, keluarga berupaya melakukan pencarian. Sampai akhirnya adik korban mendatangi rumah saudara yang dikunjungi korban di desa Siskaper,” ungkap AKBP Guntur, Senin (21/2).
Saat berada di sana, dikatakan AKBP Guntur, adik kandung korban, Purwanti memiliki firasat keberadaan kakaknya berada di sekitar rawa-rawa tempat jenazah ditemukan. Pihak keluarga pun datang ke rawa-rawa itu untuk melakukan pencarian. Ternyata memang benar, Intan Sari ditemukan tak bernyawa didalam karung dalam kondisi mengenaskan.
“Saksi purwanti punya firasat untuk mencari cari di lokasi ditemukannya mayat korban.Saat itulah Purwanti melihat karung putih putih yang mengambang di atas air yang diperkirakan kaki korban. Melihat itu Purwanti langsung memberitahukan kepada keluarga lainnya dan melaporkan ke Polsek Jujuhan,” ujar AKBP Guntur.
Saat didatangi tempat kejadian perkara (TKP), tubuh korban ditemukan di dalam rawa yang ditimbun oleh lumpur dan semak-semak. Selanjutnya, tubuh korban diangkat dan korban sudah membusuk terbungkus karung putih, sedangkan organ kaki kanan tinggal tulang.
Terpisah, Kapolsek Jujuhan Bungo Jambi, AKP Wibisono, mayat wanita dalam karung itu itu pertama kali ditemukan oleh warga pada Minggu (20/2), sekitar pukul 16.30 WIB. Mayat itu ditemukan warga di Desa Jujuhan, Kabupaten Bungo, Jambi.
“Sekarang sudah ada tiga saksi yang kita periksa. Itu semua warga yang disebut adalah keluarga korban. Saksi itu kita periksa untuk ungkap kasus ini,” kata AKP Wibi.
Dijelaskan AKP Wibi, warga memperkirakan mayat itu adalah seorang wanita bernama Intan Sari, warga Desa Jujuhan Ilir, Kabupaten Bungo Jambi. Sebab wanita 40 tahun itu hilang selama dua pekan. Namun, pihaknya belum bisa memastikan identitas korban. Selain tubuh yang rusak, wajah korban sudah membusuk.
”Kalau informasi warga seperti itu, kalau mayat wanita ini adalah orang yang disebut hilang. Orang yang mengaku keluarganya saat itu juga berada di sana ketika mayat itu ditemukan. Mereka menduga mayat itu adalah keluarganya yang hilang. Tapi kita belum bisa pastikan karena kondisi tubuhnya sulit dikenal, sekarang masih kita periksa lagi,” jelas AKP Wibi.
Menurut AKP Wibi, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut lagi untuk mengungkap kasus ini apakah terkait pembunuhan atau tidak.
“Sekarang sudah ada tiga saksi yang kita periksa. Itu semua warga yang disebut adalah keluarga korban. Jasad korban sudah dibawa ke RSUD H Hanafi Muaro Bungo untuk autopsi,” tutupnya. (rel)
